Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstran Pro-Palestina di Australia Desak Pemerintah Jatuhkan Sanksi terhadap Israel

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 28 Juli 2024 - 05:57 WIB

Ahad, 28 Juli 2024 - 05:57 WIB

12 Views

Aksi Pro-Palestina di Australia (Getty Images/MEMO)

Sydney, MINA – Aksi demonstran pro-Palestina di Australia mendesak pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas tindakannya di Jalur Gaza, penyiar publik ABC News melaporkan.

Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar Balai Kota Sydney, Sabtu (27/7),  saat berlangsung konferensi Partai Buruh yang berkuasa, di mana perdana menteri juga memberikan sambutan. Anadolu Agency melaporkan.

Demonstran membawa spanduk bertuliskan slogan-slogan seperti “Darah Albanese di tanganmu” dan “Bebaskan Palestina” juga mengibarkan bendera Palestina.

“Setiap tindakan yang kami lihat dari pemerintah Albanese selama sembilan bulan terakhir telah menunjukkan satu hal kepada kami, bahwa mereka benar-benar terlibat dalam genosida, dan bahwa mereka telah memilih untuk meminggirkan komunitas Palestina,” kata Jana Fayyad dari Palestine Action Group.

Baca Juga: Dubes Iran dan Putra Anggota Parlemen Lebanon Korban Ledakan Pager

“Kami telah melihat pemerintah Australia menjatuhkan sanksi kepada negara lain di masa perang, tetapi ketika menyangkut Israel, entah mengapa, mereka tampaknya bertindak dengan impunitas penuh,” kata Fayyad.

Beberapa anggota Partai Buruh telah mengundurkan diri untuk menentang kebijakan Australia atas Gaza.

Australia telah menyerukan gencatan senjata di daerah kantong yang diblokade tersebut, tetapi belum mengakui kenegaraan Palestina.

Mantan wakil presiden cabang Partai Buruh Auburn-Lidcombe Mohamad Assoum mengatakan, ia meninggalkan partai tersebut pada bulan Februari karena tanggapannya terhadap perang di Gaza, setelah 17 tahun menjadi anggota partai.

Baca Juga: Parlemen Georgia Sahkan Undang-Undang Larangan LGBTQ

“Meskipun ada banyak petisi, banyak mosi, banyak pertemuan dengan menteri dan anggota parlemen serta anggota Partai Buruh, semuanya tampaknya tidak digubris,” kata Assoum.

Senator Fatima Payman juga mengundurkan diri dari partai yang berkuasa setelah diskors karena mendukung mosi parlemen untuk mengakui Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Shekel Israel Anjlok ke Level Terendah setelah Serangan Siber Pager

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Indonesia
MINA Preneur
Khadijah
MINA Health