Beirut, MINA – Para demonstran Lebanon anti pemerintah tetap turun ke jalan sejak Senin (25/11) pagi meskipun pada malam sebelumnya mereka diserang oleh Hizbullah dan pendukung Gerakan AMAL.
Demonstran yang menuntut perombakan total pemerintahan tetap dimobilisasi dengan memblokir jalan-jalan utama, tetapi kelas politik yang terpecah belum menemukan jalan keluar dari krisis.
Meski ada seruan untuk melakukan pemogokan umum pada Senin, tetapi serangan oleh Hizbullah dan pendukung AMAL pada Ahad malam melemahkan jumlah demonstran.
Partai-partai politik “berusaha menanamkan rasa takut pada kita sebagai rakyat, jadi kita tidak maju dan tinggal di rumah,” kata Dany Ayyash (21) yang memblokir jalan utama di distrik Hamra, Beirut, Senin pagi, demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Inilah yang terjadi hari ini. Seharusnya ada pemogokan umum, tetapi orang-orang masih tidur di rumah,” katanya.
Malam sebelumnya, Hizbullah dan para pendukung AMAL menyerang para pengunjuk rasa di flyover Ring dekat kamp protes utama Ibu Kota.
Gerakan AMAL adalah partai Syiah yang berkoalisi dengan Hizbullah di pemerintahan.
Sambil mengibarkan bendera partai, mereka melemparkan batu ke arah demonstran yang damai dan mengejek mereka dengan penghinaan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Para penyerang juga merusak sebuah perkemahan di dekatnya, menghancurkan tenda-tenda dan merusak etalase dalam serangan paling serius mereka terhadap para demonstran sejauh ini.
Setidaknya 10 demonstran terluka, kata pertahanan sipil, tanpa merinci sejauh mana cedera mereka.
Pada Senin sore, pasukan keamanan bekerja membersihkan jalan-jalan dari pemblokiran. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)