Al-Quds, MINA – Puluhan warga Palestina pada Rabu (21/3), meminta penutupan kantor Dubes Amerika Serikat di Tepi Barat yang diduduki Israel sebagai protes atas keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pada demonstrasi di Ramallah, Tepi Barat, di gedung Amerika (yang berafiliasi dengan Konsulat Jenderal A.S. di Al-Quds), para pemrotes melambaikan bendera dan spanduk Palestina yang mengecam kebijakan Timur Tengah dan AS.
Mereka juga menyerukan pengusiran perwakilan AS dari Palestina dan menutup semua kantor dan lembaga AS. Seperti dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Kami berada di sini untuk menyuarakan penolakan terhadap keputusan AS atas pendudukan Al-Quds,” kata Essam Abu Baker, Koordinator Kekuatan Nasional dan Islam Palestina di Ramallah di sela-sela aksi demonstrasi.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Hari ini kami berdiri di kantor Amerika 100 hari setelah ‘Deklarasi Trump’ (yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel),” kata Abu Baker.
“Kami tidak akan meninggalkan tuntutan kami agar Lembaga AS diusir dari Palestina,” dia menegaskan.
Wilayah Palestina menjadi tegang sejak 6 Desember, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Langkah itu menimbulkan kecaman luas dari seluruh wilayah dan memicu kemarahan di wilayah Palestina dan sejumlah bentrokan dengan pasukan Israel yang telah menewaskan 25 warga Palestina.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Berafiliasi dengan Konsulat Jenderal AS di Al-Quds, Amerika mendirikan kantor di Ramallah pada 2010 dengan tujuan untuk mempromosikan budaya AS. (T/R03.RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam