Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstrasi Anti-Netanyahu Terus Berlangsung Selama Tiga Pekan Berturut-turut

sri astuti - Ahad, 22 Januari 2023 - 06:25 WIB

Ahad, 22 Januari 2023 - 06:25 WIB

0 Views

Thousands of demonstrators protest against Israeli prime minister Benjamin Netanyahu outside the Israeli parliament in Jerusalem on July 21, 2020. Photo by Yonatan SIndel/Flash90 *** Local Caption *** משטרה ירושלים הפגנה בלפור כנסת

Tel Aviv, MINA – Selama tiga pekan berturut-turut, puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv menentang reformasi sistem peradilan yang diusulkan oleh pemerintah sayap kanan baru Israel, yang dipimpin oleh Banjamin Netanyahu.

Protes kecil lainnya juga terjadi di Haifa dan di Yerusalem yang diduduki, serta di banyak lokasi lain di seluruh wilayah, menurut laporan Israel. Wafa melaporkan, Sabtu (21/1).

Dalam rapat umum Tel Aviv, politisi yang hadir termasuk pemimpin oposisi dan mantan perdana menteri Yair Lapid serta Benny Gantz, mantan menteri perang dan perdana menteri pengganti.

Awal bulan ini, Yariv Levin, Menteri Kehakiman di pemerintahan sayap kanan Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana untuk menyerahkan lebih banyak kekuasaan kepada anggota parlemen dalam menunjuk hakim dan mengesampingkan keputusan Mahkamah Agung.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Kritikus percaya reformasi Levin akan melumpuhkan independensi peradilan, mendorong korupsi, mengatur kembali hak-hak minoritas dan membahayakan kredibilitas sistem pengadilan. Di antara mereka yang menentang adalah ketua Mahkamah Agung dan jaksa agung negara itu, sementara para kritikus mengatakan Mahkamah Agung terlalu menjangkau dan tidak mewakili pemilih.

Gerakan Bendera Hitam anti-Netanyahu mengatakan awal bulan ini, Netanyahu mendorong reformasi untuk menghindari kemungkinan dampak dari persidangan korupsi yang sedang berlangsung, dia menghancurkan institusi demokrasi dengan merusak sistem peradilan dan berkampanye melawan Hakim Pengadilan Tinggi. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Palestina
Palestina
Kursi Indonesia kosong ketika Netanyahu sampaikan pidato di UNGA (foto: Infomed Kemlu)
Indonesia