Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstrasi Besar 1 Oktober di Baghdad Siap Digelar

Rudi Hendrik - Senin, 26 September 2022 - 19:34 WIB

Senin, 26 September 2022 - 19:34 WIB

10 Views

Ilustrasi: protes di Najaf, Irak. (Gambar: mei.edu)

Baghdad, MINA – Ketika kebuntuan politik Irak mendekati satu tahun, persiapan sedang dilakukan untuk mengadakan demonstrasi besar pada 1 Oktober di ibu kota Baghdad, untuk memperingati tiga tahun protes Oktober 2019, di mana ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Sementara itu, pihak berwenang telah menanggapi dengan mengerahkan pasukan keamanan di dekat Tahrir Square.

“Demonstrasi Oktober datang lebih baik dari sebelumnya, kali ini jutaan orang Irak diperkirakan akan berpartisipasi dalam demonstrasi damai yang akan dimulai dari Tahrir Square pada Sabtu (1/10). Tidak ada pemimpin untuk demonstrasi ini,” kata Ali Abu Yazan, seorang pengunjuk rasa Irak yang sekarang bekerja sebagai sopir taksi di Baghdad, kepada The New Arab.

“Kami telah menghadirkan ratusan martir, lebih dari seribu terluka, dan tinggal lama di jalan-jalan, tetapi elit penguasa Irak tidak memenuhi tuntutan kami sejak 2019,” tambah Abu Yazan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Demonstran, sebagian besar dari generasi muda, telah berkemah di Tahrir Square Ibu Kota dan lapangan umum lainnya dari Oktober 2019 hingga awal 2020, mengutuk korupsi endemik, layanan yang buruk dan pengangguran oleh mantan pemerintah Irak yang dipimpin oleh Adil Abdul-Mahdi.

Lebih dari 600 orang tewas saat pasukan keamanan dan milisi menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan massa. Abdul-Mahdi terpaksa mengundurkan diri dan digantikan oleh Mustafa al-Kadhimi, perdana menteri saat ini dari pemerintah sementara Irak.

Krisis politik Irak kini memasuki bulan ke-12 setelah negara itu melakukan pemilu awal pada 10 Oktober 2021, di mana blok Muqtada al-Sadr meraih mayoritas dengan 73 kursi. Sadr mencoba membentuk pemerintahan ‘mayoritas nasional’ dengan beberapa blok Sunni dan Kurdi, memobilisasi melawan blok Syiah pro-Iran yang diorganisir di bawah Coordination Framework (CF). (T/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Mi’raj News Agency (MINA)

TagIrak

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Dunia Islam
Dunia Islam
Timur Tengah
Palestina