Gaza, MINA – Meski dengan peralatan sederhana serta area penagkapan yang terbatas (6 mil), nelayan di Jalur Gaza berhasil menangkap seekor ikan Tuna raksasa sepanjang 180 cm dan berat 100 kg.
Menurut Zakaria Bakr, Koordinator Komite Nelayan Gaza, ikan yang ditangkap tersebut adalah salah satu tuna terbesar yang tertangkap oleh jaring nelayan.
“Tidaklah mudah untuk menangkap ikan tuna raksasa apa lagi harus bersaing dengan kapal penangkap ikan dan peralatan besar, namun para nelayan Palestina mampu menangkapnya hanya dengan jaring pemintal serta sistem penutup yang digunakan untuk menangkap sarden kecil,” ujar Bakr seperti dikutip dari Quds Press, Sabtu (12/9).
Bakr menjelaskan, dibutuhkan kemampuan dan peralatan yang memadai untuk menangkap ikan sebesar itu dan nelayan Gaza mampu melakukannya.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Hal tersebut menandakan bahwa mereka termasuk nelayan yang paling terampil di dunia, meskipun mereka bekerja dalam kondisi sulit,” jelasnya.
Namun saat ini, para nelayan di Gaza belum bisa memasuki laut dalam secara leluasa karena Angkatan Laut Pendudukan Israel terus mengejar, menembaki, melukai dan menangkap mereka.
“Nelayan Gaza membutuhkan ruang laut terbuka, perlindungan dan jaminan dari serangan harian pasukan pendudukan,” tambah Bakr.
Pasukan pendudukan menghalangi para nelayan untuk berlayar lebih dari 6 mil padahal jelas dalam perjanjian Oslo yang ditandatangani antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel pada tahun 1993 menetapkannya sejauh 20 mil.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Bakr mengatakan, ikan tuna tersebut akhirnya terjual seharga 535 dolar. Harga rata-rata satu kilogram tuna dijual di pasar Jalur Gaza adalah 12 dolar yang sama dengan harga daging sapi muda. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel