Beirut, 24 Dzulqa’dah 1436/8 September 2015 (MINA) – Pemerintah Denmark memasang sebuah iklan di surat kabar Lebanon pada Senin (7/9) dalam upaya mencegah pengungsi datang ke negaranya.
Iklan dalam bahasa Inggris dan Arab itu menggariskan kebijakan negara anggota Uni Eropa tersebut terhadap migran, termasuk mempeketat peraturan “manfaat sosial dan ijin tinggal sementara” yang tidak memungkinkan pengungsi untuk membawa keluarganya ke negara itu.
Dipasang oleh Departemen Imigrasi, pemberitahuan itu mengatakan, warga negara asing hanya akan memenuhi syarat untuk tinggal permanen setelah lima tahun dan mereka yang mencari tempat tinggal permanen harus mampu berbicara bahasa Denmark.
Iklan tersebut juga memperingatkan, pencari suaka yang gagal akan cepat dikeluarkan dari Denmark, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Langkah pemerintah telah menyebabkan reaksi di Denmark, dimana pemimpin Partai Alternatif Uffe Elbaek memposting di Twitternya, “itu adalah waktu terburuk untuk memasang iklan dalam sejarah dunia”.
Publikasi foto Aylan Kurdi, bayi Suriah tiga tahun yang ditemukan tenggelam di pantai Turki pekan lalu, telah menarik simpati masyarakat dunia internasional tentang nasib pengungsi Suriah di seluruh Eropa.
Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri Denmark Martin Lidegaard mengatakan, iklan itu “menjijikkan dan publisitas buruk bagi Denmark”.
Partai Liberal Denmark yang memenangkan kekuasaan pada Juni lalu adalah kelompok yang anti-migran.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Penempatan iklan di Lebanon disebabkan negara itu adalah penampung lebih 1 juta pengungsi Suriah. Kondisi kamp yang tidak memberi harapan masa depan bisa mendorong pengungsi melakukan perjalanan ke Eropa mengejar mimpi seperti pengungsi lainnya yang sudah pergi. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas