Denmark Batalkan Bantuan untuk Kelompok Penentang Israel

Kopenhagen, MINA – Pemerintah telah mengumumkan  tidak lagi menyediakan dana untuk kelompok-kelompok yang mendukung kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi () terhadap Israel.

Aktivis-aktivis pro-Israel serta-merta menyatakan mendukung  keputusan tersebut dan mengatakannya sebagai langkah signifikan, demikian MEMO melaporkan dikutip MINA, Selasa (30/10).

Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen mengumumkan kebijakan baru di awal bulan ini melalui surat pernyataan berjudul “Penjelasan tentang dukungan Denmark untuk organisasi masyarakat sipil Israel dan .”

“Penggunaan dana Denmark untuk tujuan politik, termasuk kegiatan BDS, tidak dapat diterima,” tulisnya dalam pernyataan tersebut.

Di dalamnya juga terdapat pencekalan terhadap gerakan teroris, melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia atau mempertanyakan hak Israel untuk hidup.

Olga Deutsch, seorang aktivis pro-Israel memuji langkah Denmark itu.

“Swiss dan Norwegia juga telah mengambil sikap serupa  awal tahun ini, dan kami berharap bahwa ini akan menjadi contoh bagi negara-negara Eropa lainnya,” ujarnya.

Desember lalu, Denmark menangguhkan bantuannya kepada banyak kelompok pendukung Palestina, yakni lebih dari separuh jumlah kelompok penerima yang telah diputuskan untuk didanai pada awal .

Pemerintah Denmark mulai meninjau kembali kebijakannya setelah  kasus  desa Palestina, Buraq, memilih untuk menjadikan pusat pendidikan perempuan sebagai pusat perlawanan Palestina, Dalal Mughrabi.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Swiss juga mengumumkan tahun lalu bahwa mereka telah menghentikan pendanaan Hak Asasi Manusia Palestina dan Sekretariat Hukum Humaniter Internasional Palestina karena perubahan nama.

Pada 2017, Belgia juga mengakhiri pendanaannya untuk sekolah-sekolah Palestina karena salah satu institusi tersebut mengubah namanya menjadi Mughrabi sebagai bentuk penghormatan.

Banyak organisasi Palestina mendapat kecaman dari para donatur karena dukungan mereka untuk kampanye BDS. Kelompok-kelompok pro-Israel sering berada di balik tindakan tersebut, setelah meyakinkan para pembuat kebijakan bahwa setiap upaya perlawanan Palestina, termasuk dukungan untuk gerakan BDS tanpa kekerasan, setara dengan terorisme.

Awal bulan ini, Perancis mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memberi label produk yang diproduksi di permukiman ilegal Israel setelah digugat oleh lembaga pro-Israel. Pada bulan Agustus, dua kota di Spanyol membatalkan dukungan mereka untuk gerakan BDS setelah kelompok pro-Israel mengancam mereka dengan tindakan hukum.

Pada Mei 2017, Israel juga berhasil menekan pemerintah Denmark untuk menangguhkan dukungan dan pendanaan kepada kelompok-kelompok yang menganjurkan boikot terhadap barang-barang Israel. (T/Ast/P1)

Mi’raj News Agency ( MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.