DENMARK TAWARKAN REHABILITASI BAGI PARA PEJUANG SURIAH

Mantan pejuang Suriah asal Denmark ditawarkan rehabilitasi (Gambar: Reuters)
Mantan asal ditawarkan rehabilitasi (Gambar: Reuters)

Aarhus, Denmark, 12 Dzulqa’dah 1435/7 September 2014 (MINA) – Sebuah program rehabilitasi yang inovatif ditawarkan pemerintah kota Aarhus kepada Muslim Denmark yang berperang di Suriah, sebagai jalan keluar dari zona konflik dan membantu mereka mendapatkan kembali kehidupan normalnya tanpa ancaman penuntutan.

Steffen Nielsen, Penasihat Pencegahan Kejahatan dari kesatuan tugas multi-lembaga penanggulangan radikalisasi dan diskriminasi di Aarhus mengatakan, pihak berwenang mengadopsi “pendekatan tangan lembut” dan telah memberikan bantuan kepada 10 dari 15 orang yang telah kembali dari Suriah.

“Kami benar-benar merangkul mereka ketika mereka pulang. Tidak seperti di Inggris, di mana mungkin Anda diasingkan selama seminggu sementara mereka mencari tahu siapa Anda, kami justeru mengatakan ‘Apakah Anda perlu bantuan?'” kata Nielsen kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (7/9).

Program ini, sebuah kolaborasi antara layanan kesejahteraan dan polisi di Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark, menawarkan pengobatan bagi luka pecahan peluru dan luka tembak serta trauma psikologis bagi pejuang dan relawan kemanusiaan. Termasuk membantu mereka mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikannya.

Program ini juga memberikan dukungan kepada keluarga pejuang Suriah, mulai dari membantu mereka tetap berhubungan melalui Skype dan bekerjasama dengan pejabat pemerintah, konsulat dan badan-badan intelijen untuk membantu mempertemukan keluarga ketika para pejuang memutuskan untuk pulang.

Polisi Aarhus meyakini ada sekitar 30 orang dari kota itu yang berjuang ke Suriah.

Di bulan Juli, media Denmark melaporkan kematian seorang remaja lokal yang diduga telah berjuang bersama kelompok Islamic State (IS/ISIS/ISIL), sementara pria lokal lainnya, seorang mualaf Denmark 21 tahun, diyakini telah melakukan bom bunuh diri di Irak awal tahun ini.

Tapi Nielsen tetap ragu akan jumlah warga Denmark yang terlibat dalam pertempuran serius di Suriah. Dia mengatakan sebagian besar telah kembali setelah melakukan perjalanan berpartisipasi sebagai pekerja kemanusiaan.

“Layanan intelijen mengatakan lebih dari 100 orang telah pergi ke Suriah dan definisinya selalu bahwa mereka pergi ke sana untuk berperang. Tapi kami tidak tahu apakah mereka berperang, dan kami menduga bahwa dinas intelijen tidak tahu itu,” kata Nielsen. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0