Al-Quds, MINA – Pejabat di Departemen Wakaf, yang mengawasi tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem, mengatakan provokasi oleh para ekstrimis Yahudi yang menyusup ke Masjid Al-Aqsa setiap hari dengan perlindungan ketat polisi Israel sedang meningkat.
Pejabat Muslim di Al-Quds itu telah memperingatkan dampak serius dari pelanggaran oleh kaum ekstrimis Yahudi terhadap kesucian dan status quo di Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, demikian WAFA melaporkannya, Senin (12/9).
Ia memperingatkan dampak serius jika mereka terus melakukannya secara tidak terkendali.
“Kaum ekstrimis sering melakukan ritual Yahudi meskipun ada larangan kegiatan seperti itu, yang melanggar status quo berusia puluhan tahun, yang mengatakan bahwa seluruh kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs suci Muslim, dan non-Muslim tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas keagamaan apa pun ritual di lokasinya,” kata Pejabat Departemen Wakaf dalam keterangannya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Peringatan itu datang ketika kaum ekstrimis berencana untuk meniup shofar, sebuah terompet kuno, di halaman Masjid Al-Aqsa selama perayaan tahun baru Yahudi yang bertepatan pada 26 September, dan telah mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Israel untuk izin melakukan itu.
Pada Senin (12/9), rabi ekstrimis, Yehuda Glick, menyetel suara terompet melalui ponselnya saat kehadirannya di Masjid Al-Aqsa, sementara kelompok ekstrimis lainnya menari dan bernyanyi dengan keras dan melakukan ritual Talmud di halaman Al-Aqsa.
Jamaah Muslim khawatir bahwa Zionis Israel ingin akhirnya mengizinkan orang Yahudi untuk menggunakan tempat suci Muslim dalam ritual Yahudi, dan membaginya antara Muslim dan Yahudi, seperti halnya dengan Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat selatan yang diduduki. (T/R6/R1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)