Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan menetapkan Desa Negararatu sebagai desa yang lulus dalam pelaksanaan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi.
Keputusan tersebut diberikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Derahman beserta tim kesehatan Kabupaten dan Kecamatan setelah melakukan survei di Dusun Al-Muhajirun, Desa Negararatu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (19/10).
Derahman saat disambut di Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah mengatakan, setelah melakukan survei pelaksanaan 5 pilar di Dusun Al-Muhajirun maka Desa Negararatu dinyatakan lulus.
“Pelaksanaan 5 pilar di Dusun ini cukup baik, pada pilar pertama tidak BAB Sembarangan, kedua memiliki tempat cuci tangan, ketiga mengelola air minum dan makanan dengan aman, keempat mengelola sampah dengan benar, kelima mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Ia mengatakan, untuk melaksanakan 5 pilar tersebut tidaklah sulit, terlebih di Dusun Al-Muhajirun dalam pengelolaan sampahnya sudah sangat baik, ada bank sampahnya, ada pemanfaatannya yang dilakukan oleh kelompok Ibu-Ibu yang merubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan tidak lagi menjadikan sampah sebagai sesuatu yang menjijikkan.
“Saya berharap sekali desa ini sebagai pionir untuk desa-desa di Natar khususnya dalam metode pengelolaan sampahnya. Pada hari ini juga Desa Negararatu lolos sampai di pilar kelima. Meski demikian kita tetap menjaga agar berkelanjutan. Ini kan survei dari Kabupaten, selanjutnya InsyaAllah kita akan disurvei lagi oleh tim pusat, dan jika lolos maka akan ada hadiahnya,” harapnya.
Sementara, Ibu Camat Natar, Supi’ah yang juga turut mendampingi Dinkes Lamsel mengatakan, Dengan keberadaan Pesantren Al-Fatah bisa memberikan nilai positif bukan hanya untuk santri tetapi juga masyarakat sekitar, salah satunya dengan pengolahan sampah.
“Sampah ini jadi masalah besar bagi kita. Sehingga dengan diolah menjadi ecoenzyme dan lain-lain bisa jadi solusi dan mempunyai nilai ekonomi. Dari sampah bisa jadi sabun, kompos, tas dan masih banyak lagi, dan pada akhirnya dari sampah bisa jadi duit,” ucapnya.
Ia menyatakan, pemanfaatan sampah juga berpengaruh dalam rangka menekan laju inflasi yaitu dengan produk-produk UMKM salah satunya dengan pemanfaatan limbah sampah rumah tangga.
“Saya rasa di Al-Fatah sudah sangat baik pengolahannya. Sehingga saya berharap dengan pemberdayaan masyarakat ini bisa dijadikan sebagai pilot project untuk Kecamatan Natar, Kalau mau nyontoh pengolahan sampah silahkan datang ke Muhajirun,” tuturnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Negararatu Herry Putra berharap, Desa Negararatu bisa terus sinergi, mewujudkan desa yang bersih sehat dan jauh dari penyakit terutama dalam pengolahan sampah.
“Alhamdulillah Desa Negararatu ini dijuluki sebagai desa santri, luar biasa sebanyak 14 dusun ada wisata, ada pondok, ada pengrajin gerabah dan lain sebagainya, belum lagi kehebatan ibu-ibu pelaku UMKM. Semoga desa Negararatu, keluar menjadi desa percontohan dan apa yang sudah diraih dapat terus dipertahankan, semakin baik lagi jika di tingkatkan,” harapnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Saat pelaksanaan survei, Koordinator pengolahan limbah Dusun Al-Muhajirun, Heni Nur Hasanah memaparkan bagaimana proses pelaksanaan 5 pilar termasuk prosedur pengolahan sampah di lingkungan tersebut yang juga dikenal sebagai Pesantren Masyarakat.
“Sampah pertama-tama kita pisahkan berdasarkan jenisnya, seperti sampah organik, anorganik, serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Ini diterapkan di seluruh rumah, sehingga Ibu-Ibu melakukan pengolahan sampah menjadi berbagai jenis pemanfaatan baik itu perorangan ataupun kelompok-kelompok kecil yang tentunya sudah dilakukan sosialisasi dan pelatihan khusus cara pengolahannya,” jelasnya.
Pelaksanaan survei yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan tersebut juga didampingi dan diikuti oleh Danramil, Babinsa, Ibu-ibu bidan di Desa Negararatu, Perangkat Desa, para Kepala Dusun yang ada di Desa Negararatu serta tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Dusun Al-Muhajirun. (L/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah