Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Suku Badui Al-Araqib Dihancurkan Untuk ke 133 Kalinya

kurnia - Jumat, 7 September 2018 - 05:11 WIB

Jumat, 7 September 2018 - 05:11 WIB

5 Views ㅤ

Negev, MINA – Buldoser militer Israel menghancurkan desa Badui al-Araqib yang tidak dikenal gurun Negev di Israel selatan untuk ke-133 kalinya, pada Kamis (6/9).

Meski pembongkaran terus menerus dari desa oleh otoritas Israel, tapi penduduk bersikeras membangun kembali rumah mereka setiap kali mereka dihancurkan. Sebelumnya Al-Araqib dihancurkan untuk kali ke-132 pada 16 Agustus.

Pada Kamis (6/9), pasukan Israel telah menahan Syaikh Sayah AlTuri dan putranya Aziz, bersama penduduk lain yang diidentifikasi sebagai Salim Abu Ashraf dengan dalih menghalangi kerja otoritas Israel dan mencoba untuk mencegah pembongkaran.

Israel baru-baru ini menyetujui pembangunan empat pemukiman baru Israel di daerah Negev. demikian Maan News Agency melaporkan dikutip MINA.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Desa ini adalah salah satu dari 35 desa yang tak ada dalam peta Israel, sehingga sering disebut sebagai “desa tidak dikenal”, tidak diakui keberadaannya oleh Pemerintah Israel, sehingga  tidak menerima perhatian atau layanan apa pun dari pemerintah Israel dan terus-menerus dikenai ancaman pengusiran dan penghancuran rumah.

Desa-desa “yang tidak dikenal” ini didirikan di Negev segera setelah perang Arab-Israel 1948 menyusul pembentukan negara Israel, ketika sekitar 750.000 orang Palestina diusir paksa dari rumah mereka dan menjadi  pengungsi.

Banyak orang Badui dipindahkan secara paksa ke tempat-tempat lain selama periode 17 tahun ketika orang-orang Palestina di Israel diperintah di bawah hukum militer Israel, yang berakhir tidak lama sebelum pengambilalihan militer Israel di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Al-Quds (Yerusalem Timur), pada 1967.

Sekarang lebih dari 60 tahun kemudian, desa-desa Badui belum diakui secara hukum oleh Israel dan hidup di bawah ancaman pembongkaran dan pemindahan paksa secara terus-menerus. (T/R03/P1)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda