Tel Aviv, MINA – Keluarga sandera Israel, termasuk tentara yang ditawan menyerukan mogok nasional pada 17 Agustus mendatang untuk menekan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar segera mencapai kesepakatan tukar tahanan dengan faksi Palestina.
Dalam konferensi pers di Tel Aviv, Ahad (10/8), para keluarga menyatakan mogok ini akan melumpuhkan fasilitas vital dan perusahaan besar di seluruh negeri, serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung. Mereka mengecam pemerintah Israel karena mengabaikan penderitaan para sandera dan keluarga mereka.
Pemimpin oposisi Yair Lapid menyatakan dukungan terhadap rencana mogok tersebut di platform X, menyebut penghentian kegiatan ekonomi sebagai langkah dibenarkan dan perlu, serta berjanji akan terus mendukung aksi keluarga sandera.
Seruan mogok ini muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap rencana Netanyahu untuk menduduki penuh Jalur Gaza, yang dikhawatirkan keluarga sandera dan militer akan membahayakan nyawa para tawanan.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa
Israel menutup seluruh perbatasan Gaza sejak 2 Maret, menghalangi masuknya bantuan meski ratusan truk menunggu di perbatasan. Hanya sebagian kecil bantuan yang diizinkan masuk, jauh dari kebutuhan untuk mencegah kelaparan.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 61.400 warga Gaza meninggal akibat agresi Israel yang telah menghancurkan wilayah tersebut dan mendorongnya ke ambang kelaparan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 31 Truk Bantuan Yordania Menyeberang ke Gaza