WARTAWAN-AJ-300x203.jpg" alt="Aksi dukungan terhadap pembebasan wartawan Al Jazeera yang ditahan oleh Mesir. (Foto: AA)" width="300" height="203" /> Aksi dukungan terhadap pembebasan wartawan Al Jazeera yang ditahan oleh Mesir. (Foto: AA)
Washington, 8 Rabi’ul Awwal 1436/30 Desember 2014 (MINA) – Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan penahanan terhadap tiga wartawan Al Jazeera atas tuduhan terorisme, Departemen Luar Negeri AS mendesak pemerintah Kairo membebaskan mereka, Senin (29/12).
“Kami terus mendesak pemerintah Mesir untuk menghormati kebebasan pers, melindungi masyarakat sipil, dan menjunjung tinggi supremasi hukum yang sangat penting untuk stabilitas jangka panjang Mesir,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Warga Kanada-Mesir Mohammed Fahamy, Peter Greste (Australia), dan Baher Mohammed (Mesir) dihukum pada bulan Juni lalu dengan dakwaan membantu teroris dan mengancam keamanan nasional Mesir. Mereka masing-masing diberi hukuman antara tujuh hingga 10 tahun.
“Kami sedang mengawasi persidangan dengan ketat. Ada sidang banding yang dijadwalkan tak lama lagi,” kata Rathke. “Selanjutnya, kami meminta pemerintah Mesir mempertimbangkan semua langkah yang tersedia untuk menebus vonis tersebut.”
Baca Juga: Di Hadapan Menlu AS, Sugiono: Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Palestina
Rathke mencoba untuk menghindari pertanyaan yang mencurigai AS melakukan standar ganda, di mana Washington memberi bantuan kepada Mesir dengan jutaan dolar dalam bidang militer, sementara juga meningkatkan kekhawatirannya tentang catatan pelanggaran hak asasi manusia.
“Kami menganggap situasi pelanggaran HAM di Mesir serius dan kami juga menganggap aliansi dan kemitraan kami dengan Mesir juga serius,” katanya. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gubernur California Gugat Pemerintahan Trump atas Kebijakan Tarif Impor