Jakarta, 16 Rabi’ul Awal 1436/16 Desember 2016 (MINA) – Meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat desa dan mempercepat perwujudan kesejahteraan umum DESBUMI (Desa Peduli Buruh Migran) akan meningkatkan inovasi menuju kemandirian desa.
“Maka dari itu kita harus memperkuat mekanisme koordinasi antardesa dalam pencegahan pemalsuan dokumen, penanggulangan kasus, pemberantasan calo atau sponsor, dan penanggulangan praktik perdagangan anak perempuan,” kata Prof Erani Yustika, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) pada Diskusi Tematik di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat pada Jumat (16/12).
Profesor juga menambahkan, memajukan ekonomi masyarakat desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional menjadi nilai-nilai utama ke depannya.
DESBUMI merupakan inisiatif lokal yang dibangun untuk mendorong desa peduli terhadap migran.
Baca Juga: Banjir Terjang Brebes, Ribuan Rumah Terendam, 1 Meninggal
Menurut Erani, desa merupakan wilayah pertama di mana fase migrasi tenaga kerja bermula, tapi selama ini desa baru berperan dalam memberikan surat keterangan bagi warganya yang akan berangkat ke laur negeri, itu pun belum terdokumentasi secara baik bahkan sering menjadi inisiatif awal pemalsuan dokumentasi.
Dia menambahkan, desa sebagai otoritas negara paling depan berhadapan dengan masyarakat, mampu berperan lebih aktif dalam melayani dan melindungi warganya yang bekerja di luar negeri.
Tujuan dari adanya DESBUMI ini yaitu terwujudnya perlindungan terhadap buruh migran terutama perempuan sejak dari desanya. Membentuk kerja bersama antara organisasi masyarakat sipil, komunitas keluarga buruh migran dan pemerintah desa.
“Mari dorong dan perkuat peran Pemerintah Desa dan masyarakat untuk membentuk Desa Peduli Buruh Migran,” tegasnya. (L/anj/P001)
Baca Juga: Sukamta Usulkan Relokasi Warga Israel ke AS Demi Akhiri Konflik Puluhan Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)