Detoks Digital di Bulan Ramadhan, Perlukah?

Oleh: Deni Rahman, M.I.Kom; Ketua Progam Jurusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor.(Foto: dok Pribadi)

Oleh: Deni Rahman, M.I.Kom; Ketua Progam Jurusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor

Keistimewaan bulan sangat melekat pada benak kaum muslimin. Kehadirannya sangat dinantikan oleh umat Islam. Hal ini lazim didengar dengan suara gema marhaban ya Ramadhan. Kebahagiaannya juga tampak bisa kita saksikan pada berbagai media baik massa dan sosial, maupun gambar-gambar di masjid, , dan ruang umum lainnya.

Kegiatan-kegiatan positif yang lazim dilaksanakan pada bulan Ramadhan tentu menghadirkan kegembiraan tersendiri, sehingga disambut positif dan luar biasa oleh umat Islam.

Berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan pada hakikatnya memiliki tujuan yang sangat mulia yakni membentuk pribadi-pribadi yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagaimana yang digambarkan dalam QS Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Bulan Ramadhan sedianya menjadi waktu yang berharga untuk kita dalam meningkatkan kesadaran spiritual, memperkuat hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan memperdalam pengetahuan agama.

Betapa banyak kebaikan dan keberkahan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa-dosa besar.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam menyebutkan bahwa Ramadhan ke Ramadhan sebagai ajang pengampunan dosa. Sebagaimana hadits berikut ini :

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مُكَفِّراتٌ لما بينهنَّ إذا اجتُنبَت الكبائر

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan dari Rasulullah -Sallallāhu ‘alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, “Salat lima waktu, salat Jumat ke salat Jumat berikutnya, puasa Ramadan ke Ramadan berikutnya, semuanya adalah penghapus dosa di antara keduanya jika dosa-dosa besar dijauhi. (H.R Muslim)

Ramadhan dan Era digital

Kehidupan zaman sekarang memang tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi yang setiap harinya semakin berkembang. Penggunaan perangkat digital seolah-olah sudah menjadi satu hal yang wajib pada kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari smartphone, laptop, tablet, komputer, dan lain-lain.

Perangkat-perangkat digital tersebut memang sangat membantu memudahkan berbagai macam aktivitas.

Aplikasi-aplikasi digital yang bisa kita akses diantaranya jadwal puasa, jadwal sholat atau jadwal imsak, Al-Quran digital, panduan belajar membaca Al-Qur’an, kumpulan hadist, kumpulan sholawat, kisah-kisah sahabat Rasul, kisah-kisah hikmah, tausyiah, berita-berita seputar Ramadhan, lokasi masjid-masjid terdekat, aplikasi zakat, rumah makan atau restoran terdekat, pom bensin atau rest area, dan sebagainya.

Meskipun teknologi memudahkan akses informasi dan memungkinkan terciptanya komunitas yang lebih terhubung, namun disadari atau tidak seringkali mengganggu konsentrasi dan fokus ibadah kita.

Sebut saja, aktifitas membaca Al-Quran boleh jadi terabaikan karena asyik membuka media sosial, tidur terlalu larut karena terlena melihat isi gadget, bahkan waktu sahur penuh berkah yang seharusnya diisi dengan dzikir kadangkala kalah oleh tontonan TV, untuk dan lain sebagainya.

Digital

Era digital adalah era dimana akses informasi serba mudah dan cepat, ditunjang oleh perangkat teknologi informasi dan komunikasi canggih.

Para penggunanya dapat mengupdate informasi, berkomunikasi, dan memanfaatkan berbagai fitur aplikasi.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, tantangan menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan fokus pada praktik spiritualitas menjadi semakin penting.

Syukur pada Allah, bulan Ramadhan ini kita dapat merasakan intensitas ibadah umat Islam cenderung mengalami peningkatan. Umat Islam aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan baik di mesjid, majelis taklim, sekolah, atau kampus.

Aktivitas keagamaan yang dilakukan antara lain sholat wajib berjamaah, sholat tarawih atau qiyamullail berjamaah, dzikir, berdo’a, membaca (tadarrus) Al-Quran, I’tikaf, pesantren kilat, atau diskusi-diskusi keagamaan.

Idealnya hadirnya bulan Ramadhan disikapi positif oleh umat Islam kemudian diimplementasikan minimalnya dalam amaliyah seperti  tersebut.

Namun, teknologi yang semakin canggih dan mudah diakses, kadang-kadang mengganggu fokus saat beribadah. Sesekali melakukan detoks digital dengan mengurangi penggunaan gadget atau bahkan memutuskan koneksi internet untuk beberapa waktu dapat membantu kita meningkatkan fokus pada ibadah, terlebih di bulan Ramadhan ini.

Detoks digital adalah periode dimana kita menahan diri dari menggunakan perangkat teknologi/digital, atau bisa disebut juga waktu tanpa perangkat digital.

Era digital yang serba terkoneksi, perlu diwaspadai jika dapat mengganggu ibadah dan kualitas spiritual kita. Meskipun teknologi dapat menjadi alat yang berguna dalam mendukung praktek keagamaan, kita juga perlu mewaspadai hal-hal buruk yang mungkin muncul.

Jika tidak bisa sepenuhnya, mengingat mungkin ada pekerjaan yang belum bisa ditinggalkan, setidaknya kita bisa memilih waktu-waktu tertentu untuk detoks digital.

Dengan membatasi penggunaan teknologi, memilih konten yang bermanfaat, dan menetapkan batasan waktu, kita dapat memastikan bahwa Ramadhan tetap berjalan dengan khusyuk dan tenang tanpa terganggu oleh pengaruh digital.

Semoga kita semua dapat meraih manfaat maksimal dari bulan suci ini dan mendapatkan ampunan serta berkah yang melimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sahabat, Detoks digital di Bulan Ramadhan, Perlukah ? Wallahu a’lam bish showab.(AK/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.