Brussels, 21 Safar 1437/3 Desember 2015 (MINA) – Lembaga Eropa mengungkap pengusaha Suriah yang berperan sebagai tengkulak penjual minyak Islamic State (ISIS/Daesh) kepada rezim Assad dan sebagai subkontraktor perusahaan Rusia.
Tudingan ini dilontarkan oleh Nabila Massrali, Juru Bicara Pelayanan Tindakan Luar Eropa. Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara publikasi terpisah dikeluarkan oleh Dewan Eropa yang juga menuduh pengusaha Suriah bernama George Haswani sebagai perantara ISIS dengan rezim Assad, juga bekerja sebagai subkontraktor perusahaan energi terkemuka Rusia.
Dewan menerbitkan keputusan pada 7 Maret 2015 yang mengatakan ada sejumlah perusahaan yang bekerja sebagai subkontraktor kepada ISIS dan rezim Assad.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“George Haswani adalah seorang pengusaha Suriah terkemuka, pemilik Hesco Engineering and Construction Company, sebuah perusahaan besar di bidang arsitektur dan konstruksi di Suriah,” kata putusan Dewan Eropa itu.
Haswani dianggap memiliki hubungan dekat dengan rezim Suriah dengan memberikan dukungan dan manfaat kepada rezim lewat perannya sebagai perantara dalam penawaran minyak dari ISIS.
Dia juga diklaim sebagai perantara pemberi kontrak kepada Stroytransgaz, sebuah perusahaan minyak besar Rusia.
Massrali mengatakan, sebanyak 13 pengusaha dan perusahaan terlibat dalam ‘bisnis monyet’ di wilayah tersebut yang Uni Eropa memiliki buktinya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pada Maret 2015, Uni Eropa mengumumkan sanksi terhadap tujuh orang warga Suriah, termasuk George Haswani sebagai Kepala Minyak dan Gas perusahaan kontraktor Hesco, yang diduga terlibat dalam pembelian minyak dari ISIS atas nama rezim Suriah.
Dalam laporan David Butter, pengamat politik dan ekonomi Timur Tengah dan Afrika Utara, dinyatakan bahwa Haswani mengakui telah bekerja di perusahaan Hesco dan sebagai subkontraktor untuk perusahaan Stroytransgaz, Rusia. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan