Ramallah, MINA – Dewan Gereja Yerusalem di Ramallah mengadakan perjamuan di luar Gereja Koptik, dan mengutuk tindakan polisi Israel dalam penggunaan kekerasan terhadap biarawan Koptik di Gereja Makam Suci Yerusalem.
Berbicara atas nama Dewan Gereja, Archimandrite Elias Awad, Pemimpin Spiritual Gereja Ortodoks Yunani di Ramallah, mengutuk serangan yang terjadi Jumat lalu, ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk ikut serta dan menekan pendudukan dalam melindungi situs-situs suci Kristen dan Islam di Jerusalem, demikian Wafa melaporkan yang dikutip MINA, Sabtu (27/10).
Pendeta Jamal Khader, Pastor Paroki dari Gereja Latin Holy Family mengatakan, tidak akan membiarkan serangan itu terus berlanjut.
“Kami tidak akan membiarkan serangan ini berlanjut terhadap situs suci Islam dan Kristen, kami di Yerusalem bergandeng tangan bersama para ulama menolak segala bentuk kekerasan terhadap tempat suci,” ujar Khader.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Politisi dan pejabat Muslim lainnya, termasuk Mahmoud Al-Habbash, Penasihat Presiden Mahmoud Abbas dalam urusan agama, juga berpartisipasi dalam aksi untuk mengutuk serangan Israel terhadap pejabat dan situs di Yerusalem.
Dua hari yang lalu, Gereja-gereja di Yerusalem melakukan aksi mengecam tindakan polisi Israel terhadap para biarawan Koptik yang menuntut untuk menahan para petugas polisi dan harus bertanggung jawab karena kekerasan mereka kepada para biarawan.
“Kami mengutuk tindakan petugas polisi terhadap biarawan Koptik, juga menuntut pemerintah Israel dalam mempertanggung jawabkan para pejabat polisi yang disebutkan. Mereka harus menghormati hak-hak dasar rakyat untuk kebebasan berekspresi dan demonstrasi,” kata Dewan Gereja Yerusalem.
Serangan terhadap orang Kristen Koptik atas proyek renovasi ini kemungkinan akan dipandang sebagai tanda lain dari upaya Israel untuk mengambil alih situs Kristen. Hubungan antara para pemimpin dari tiga gereja utama di Yerusalem dan Israel memburuk musim panas lalu setelah rancangan undang-undang diberikan kepada pemerintah yang mengusulkan untuk mengambil alih tanah gereja di Kota Suci Yerusalem. (T/ais/P1)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)