Karachi, MINA – Dewan Hindu Pakistan (PHC) mengecam keras “perlakuan tidak manusiawi” terhadap minoritas Muslim di India, di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.
“Narendra Modi adalah Hitler baru,” kata Kepala PHC, Dr Ramesh Kumar saat berpidato di pertemuan PHC pada Sabtu (29/2). The Express Tribune melaporkan, Ahad (1/3).
Dalam pertemuan tersebut, anggota PHC menyatakan kesedihan dan cemas atas kekerasan yang didukung negara terhadap Muslim di berbagai bagian India, khususnya New Delhi.
Mereka juga membahas video yang menampilkan kekejaman kepada Muslim India, yang banyak di antaranya menjadi viral dan menurut Dewan Hindu, “sangat memilukan.”
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Kami sangat sedih dengan ketidakberdayaan Muslim India dan meminta masyarakat internasional untuk memperhatikan kekacauan di India,” ujar Kumar, yang juga anggota Majelis Nasional dari minoritas Hindu.
Sementara anggota PHC lainnya mengecam keras penggunaan slogan agama oleh gerombolan yang terlibat dalam kegiatan kekerasan.
Kumar menambahkan, para perusuh yang melakukan kekerasan sambil meneriakkan ‘Jai Shri Ram’ sebaiknya membaca Ramayana terlebih dahulu.
“Kapan Ramayana menyerukan agar melakukan kekejaman yang mengerikan terhadap manusia yang tidak bersalah?” Dia bertanya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dia mengatakan, pada kenyataannya, setiap agama di dunia mengajarkan kemanusiaan dan menyerukan untuk menghormati agama-agama lain.
Dia juga mengatakan, Modi yang bertanggung jawab atas kekacauan di India dan bahwa itu adalah tanggung jawab negara untuk melindungi minoritas.
“Modi telah menumpahkan darah umat Islam sebagai Kepala Menteri Gujarat pada masa lalu, dan ia kini menumpahkan darah di seluruh negara setelah menjadi perdana menteri,” ujarnya.
Menurut Kumar, justru elemen ekstremis di lingkungan pemerintahan Modi dapat membahayakan keamanan India. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)