New York, MINA – Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan tertutup, Rabu (7/3) untuk membahas gencatan senjata yang gagal, setelah Perancis dan Inggris meminta perundingan mendesak.
Duta Besar Swedia Olof Skoog yang merundingkan resolusi gencatan senjata bersama Kuwait, mengatakan kepada wartawan di New York, pelaksanaan gencatan senjata sama sekali tidak memadai.
Kepala HAM PBB Zeid Ra’ad Al Hussein mengatakan, Pemerintah Suriah dan sekutu asingnya telah merencanakan “kiamat” berikutnya di Ghouta Timur yang terkepung, demikian Nahar Net melaporkan.
“Bulan ini, Ghouta Timur yang dalam kata-kata Sekretaris Jenderal (PBB), neraka di bumi, bulan depan atau bulan berikutnya, akan berada di tempat lain saat orang menghadapi kiamat-kiamat yang dimaksudkan, direncanakan dan dilaksanakan oleh individu di pemerintahan, dengan dukungan penuh dari beberapa pendukung asing mereka,” kata Hussein.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Di saat Dewan Keamanan melakukan pertemuan, Pemerintah Suriah mengirim ratusan milisi bala bantuan ke Ghouta Timur untuk memperketat pengepungannya terhadap kelompok oposisi.
Ada sekita 400.000 penduduk yang terperangkap di Ghouta Timur yang dikepung pasukan Pemerintah sejak 2013.
Sejak operasi “bumi hangus” pasukan Pemerintah di daerah itu pada 18 Februari, lebih dari 810 warga sipil tewas, termasuk 179 anak-anak. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Mi’raj News Agency (MINA)