New York, 12 Syawwal 1435/8 Agustus 2014 (MINA) – Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk serangan terhadap komunitas minoritas – terutama Yezidis dan Kristen – oleh kelompok militan “Islamic State” (IS) di Provinsi Ninewa, Sinjar dan Tal Afar di Irak.
Presiden DK Mark Lyall Grant dalam sebuah pernyataan Kamis malam (7/8) di Markas Besar PBB di New York, yang menyatakan “kemarahan mendalam” DK terhadap tindakan IS melawan “ratusan ribu warga Irak”.
Sikap itu disetujui ke lima belas negara anggota DK dengan aklamasi (suara bulat) dalam sidang darurat DK membahas serangan IS terhadap kelompok minoritas di Irak.
Kelompok militan, yang berusaha untuk mendirikan negara Islam di Timur Tengah, yang disebut dengan inisial IS, sebelumnya dikenal sebagai ISIL (Negara Islam Irak dan Levant).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Para anggota Dewan Keamanan mengutuk penganiayaan sistematis terhadap individu populasi minoritas dan mereka yang menolak ideologi ekstremis ISIL dan kelompok-kelompok bersenjata yang terkait,” kata Presiden Dewan Mark Lyall Grant.
Yezidis, kelompok minoritas di Irak, telah ditargetkan oleh Negara Islam, yang menyebut mereka “jamaah setan”. Baru-baru ini, 68 orang penganut Yezidis yang terjebak di pegunungan Sinjar ketika mencoba melarikan diri dari pasukan IS, kemudian meninggal karena panas dan haus.
Vian Dakhil, satu-satunya anggota parlemen yang mewakili kelompok minoritas Yezidi di Parlemen Irak menyatakan, ratusan penganut paham Yezidis tewas, 500 perempuan diculik di Sinjar sebagai selir budak, dan 70 anak meninggal kehausan.
Yezidi adalah sebuah sekte keagamaan kuno dan beragam yang dikenal berasal dari iman Majusi pra-Islam, seperti Islam Manichaean (Iran), Yahudi, Kristen dan Nestorian.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Yezidi meyakini satu Tuhan, dan meyakini Malaikat Merak – dikenal sebagai Malak Ta’us – yang menurut mereka adalah wakil Allah di bumi. Penganut Yezidi tradisional hanya dapat menikah dengan seseorang dari iman yang sama.
Ulama Islam Ortodoks menganggap mereka sesat. Muslim berpaham Sunni menganggap Yezidi sebagai penyembah setan karena salah tafsir mereka tentang Malaikat Merak, menurut sebuah studi Lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia Internasional.
Menurut Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Irak adalah tempat tinggal bagi sekitar 500.000 penganut Yezidi, namun ribuan keluarga melarikan diri ke negara-negara lain karena takut dibunuh.
Grant mengatakan serangan sistematis terhadap penduduk sipil karena latar belakang etnis mereka, alasan politik, agama atau kepercayaan, dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab,” katanya. (T/P09/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon