Dewan Keamanan PBB Tolak Golan di Bawah Kendali Israel

New York, 20 Rajab 1437/28 April 2016 (MINA) – telah menolak klaim Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menganeksasi Dataran Tinggi Golan di dengan mengatakan akan “selamanya” berada di bawah kendali Israel.

Duta Besar Cina Liu Jieyi yang memegang jabatan Presiden Dewan bulan ini mengatakan, ke-15 anggota Dewan sepakat pada Selasa (26/4) bahwa status Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967, “tetap tidak berubah”.

Liu teringat resolusi 1981 yang menyatakan bahwa keputusan Israel memberlakukan hukum sebagaimana di wilayah  yuridiksinya di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok dari Suriah, harus dibatalkan demi hukum dan tidak diakui secara internasional.

Liu mengatakan, para anggota Dewan “menyatakan keprihatinan yang mendalam” atas pernyataan Netanyahu pada awal bulan ini bahwa “Dataran Tinggi Golan akan tetap berada di tangan Israel untuk selama-lamanya”.

Sementara itu, Duta Besar Israel Danny Danon mengeluarkan pernyataan menolak sikap Dewan Keamanan, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Netanyahu pada 17 April mengklaim Golan pada sidang kabinet Israel pertama di Golan sejak daerah itu dianeksisasi dari Suriah dalam perang 1967 dan dicaplok pada 1981.

Upaya perdamaian Israel-Suriah yang didukung Amerika Serikat diwujudkan dengan adanya sekitar 23.000 warga Israel tinggal bersama etnis Druze Arab yang setia kepada pemerintah Damaskus di kawasan itu. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.