Riyadh, MINA – kurma/">Dewan Kurma Internasional (International Dates Council) baru-baru ini mengadakan sidang keduanya melalui konferensi video, diketuai oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian saudi/">Arab Saudi, Ahmed Al-Ayada.
kurma/">Dewan Kurma Internasional sendiri beranggotakan negara-negara penghasil kurma terbesar dunia, seperti saudi/">Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Tunisia, Sudan, Mauritania, Yaman, Oman, Palestina, Somalia, dan Lebanon, Arab News melaporkannya dikutip MINA, Ahad (19/2).
Dalam pertemuan tersebut, rencana aksi dewan untuk tahun 2023 telah disetujui. Rencana tersebut menampilkan berbagai proyek dan pembentukan komite dari negara anggota dan organisasi, terutama panitia pemasaran dan promosi, panitia teknis, dan panitia informasi, jaringan, dan statistik.
Direktur Eksekutif kurma/">Dewan Kurma Internasional Abdulrahman Al-Habib menyoroti kegiatan utama dewan selama sesi sebelumnya, termasuk menyelenggarakan forum internasional dan pertemuan ilmiah serta berpartisipasi dalam konferensi dan pameran internasional.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dia juga meninjau perjanjian yang ditandatangani oleh sekretariat dewan dengan organisasi Arab internasional.
Para hadirin berterima kasih kepada pemerintah Saudi karena telah mensponsori anggaran $4 juta dewan tersebut selama dua tahun dan menjadi tuan rumah kantor pusatnya di Riyadh.
Para peserta juga menyambut baik keanggotaan Pusat Arab untuk Studi Zona Gersang dan Lahan Kering.
Kurma termasuk buah yang tidak mengenal musim untuk berbuah. Di bulan Ramadhan, kurma juga biasa disantap menjadi kudapan ketika berbuka puasa maupun sahur.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Buah ini juga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Kurma tidak bisa tumbuh di sembarang tempat. Biasanya kurma tumbuh di daerah arid (gersang) atau daerah dengan iklim kering.(T/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait