Jakarta, 7 Dzulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Sarana, Hukum dan Wakaf, Muhammad Natsir Zubaidi menyatakan, keprihatinan mendalam atas perlakukan diskriminatif dan penistaan pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina yang hendak beribadah di Masjid Aqsha.
Tindakan diskriminatif tersebut, telah menimbulkan ketegangan di kawasan Masjid Al-Aqsha, apalagi pasukan militer Israel juga ditempatkan di sana, sehingga PBB harus bertindak nyata untuk melindungi hak-hak dasar ummat beragama, khususnya Islam dalam melaksanakan ibadah di masjid tersebut.
“Masjid Al-Aqsha memiliki nilai-nilai kesejarahan sekaligus tempat suci bagi ummat Islam, Kristen dan Yahudi. Dunia Islam, khususnya Pemerintah RI, Liga Arab dan Organisasi Konfereni Islam (OKI), juga wajib melakukan langkah-langah diplomatik untuk mendesak PBB menurunkan Pasukan Perdamaian (Peacekeeping Force) di Masjidi Aqsha,” kata Natsir kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, hari Ahad (20/9).
Menurutnya, Pasukan Perdamaian PBB sangat penting artinya untuk memberikan rasa aman bagi para pengunjung tempat suci yang pernah menjadi kiblat pertama ummat Islam itu sekaligus tempat suci bagi ummat Kristen dan Yahudi.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Pada Sabtu (19/9) sore, Asia Pacific Community for Palestine (APCP) menjelaskan, dari segi waktu, Pemerintah Israel akan memberlakukan aturan waktu ibadah khusus bagi orang Yahudi setiap hari, sejak Pukul 07.00 hingga 11.00 waktu setempat.
“Khusus hari Sabtu yang merupakan hari besar Yahudi, Masjid Al-Aqsha akan dialih fungsikan. Pada hari-hari itu, Yahudi akan menyerang Masjid Al-Aqsha dan mengusir jamaah yang berada di dalamnya,” tulis APCP, Sabtu (19/9) sore.
Sebelumnya, pasukan Israel juga telah memberlakukan sterilisasi jamaah di Masjid Al-Aqsha secara paksa dan mengakibatkan kerusakan beberapa interior masjid. Korban fisik pun berjatuhan dan puluhan jamaah ditangkap oleh pasukan Israel. (L/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat