Khartoum, MINA – Dewan Militer Transisi Sudan (TMC) memutuskan membatalkan semua perjanjian dengan koalisi oposisi utama dan akan bergerak maju dengan pemilihan umum yang akan diadakan dalam waktu sembilan bulan.
Ketua TMC Letnan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan mengumumkan pembatalan tersebut pada Selasa (4/6) dini hari, setelah pasukan keamanan menembakkan amunisi langsung untuk membersihkan kamp protes utama di luar markas militer di Khartoum, titik fokus dalam perjuangan berbulan-bulan demonstran untuk pemerintahan sipil.
Kelompok-kelompok protes mengatakan, sedikitnya 35 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan oleh pasukan keamanan itu, menyebutnya sebagai “pembantaian berdarah”, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Dewan militer memutuskan untuk berhenti bernegosiasi dengan Aliansi untuk Kebebasan dan Perubahan (kelompok yang mewakili pengunjuk rasa dalam negosiasi),” kata Al-Burhan dalam pernyataan yang disiarkan televisi. “Membatalkan apa yang telah disepakati dan mengadakan pemilihan umum dalam waktu sembilan bulan.”
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Al-Burhan mengatakan, TMC sekarang akan bergerak untuk membentuk pemerintah sementara untuk mempersiapkan pemilihan yang akan diawasi secara internasional. (T/RI-1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20