Khartoum, Sudan – Pemimpin sementara Sudan mengatakan, Dewan Militer Transisi yang telah memerintah negara itu sejak penggulingan pemimpin lama Omar Al-Bashir, berkomitmen menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil.
Namun, para pemimpin oposisi mengatakan pada Ahad (21/4), mereka menunda pembicaraan dengan para penguasa militer karena tidak percaya dengan janji itu.
“Dewan militer transisi adalah pelengkap bagi pemberontakan dan revolusi. Dewan berkomitmen menyerahkan kekuasaan kepada rakyat,” kata Letnan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan kepada televisi pemerintah.
“Kami sama sekali tidak rakus ingin tetap berkuasa lebih dari waktu yang kami sepakati dengan partai-partai oposisi. Kami sedang menunggu oposisi mengajukan proposal mereka,” tegasnya, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Namun, para pemimpin oposisi kemudian mengatakan kepada para pendukungnya pada sebuah demonstrasi besar di ibu kota Khartoum, militer telah gagal memenuhi tuntutan mereka dan negosiasi akan diganti dengan demonstrasi lebih lanjut.
“Dewan militer masih belum serius menyerahkan kekuasaan kepada sipil. Dewan ini juga mewakili bagian dari rezim lama,” kata Mohamed Al-Amin Abdulaziz, Juru Bicara Asosiasi Profesional Sudan (SPA).
“Kami akan melanjutkan protes kami dan kami akan meningkatkan protes kami. Kami akan memboikot pembicaraan dengan Dewan Militer,” katanya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)