Dewan Muslim Kanada: Isu Islamofobia Masih Dirasakan Warga

Toronto, MINA – Kanada mengalami lebih banyak pembunuhan massal yang dimotivasi oleh islamofobia dalam lima tahun terakhir dibandingkan negara lain di G7, menurut Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM).

Sementara para pemimpin politik telah membuat langkah-langkah positif untuk memerangi islamofobia, Muslim Kanada – yang merupakan 3,2 persen dari populasi negara itu – mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut saat Kanada bersiap untuk memberikan suara dalam pemilihan federal pada 20 September.

Al Jazeera mencatat, ada “rasa takut dan frustrasi” di kalangan Muslim karena banyak wanita telah diserang secara verbal dan fisik di Edmonton, Noor al-Henedy, Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat di Masjid al-Rashid di Edmonton, Alberta.

Baca Juga:  Hamas: Perlawanan Berhasil Bubarkan Dewan Perang Zionis

Kewaspadaan telah meningkat secara khusus sejak Juni ketika seorang pria menabrak sebuah keluarga Muslim di jalan dengan truk pick-upnya di Ontario, menewaskan empat anggota keluarga.

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun adalah satu-satunya anggota keluarga Afzaal yang selamat, tetapi menderita luka serius.

Beberapa wanita yang mengenakan jilbab, memilih untuk memakai jaket penutup kepala untuk menutupi rambut mereka ketika mereka pergi jalan-jalan terutama di malam hari. Sehingga mereka tidak terlihat sedang memakai jilbab dan menjadi sasaran, kata al-Henedy.

“Mereka lebih waspada. Mereka tidak pergi jalan-jalan kecuali secara berkelompok,” imbuhnya.

Catatan Islamofobia

Sejak 2017, 11 Muslim Kanada telah tewas dalam tiga serangan mematikan yang didorong oleh islamofobia.

Baca Juga:  Muslim Nigeria Rayakan Idul Adha di Tengah Krisis Ekonomi

Pada tahun 2017, Alexandre Bissonnette menyerbu sebuah masjid di Kota Quebec, menewaskan enam jamaah Muslim dan melukai beberapa lainnya, pembunuhan massal anti-Muslim terburuk dalam sejarah Kanada.

Pada bulan September 2020, seorang terduga pemuja setan neo-Nazi menikam secara fatal Mohamed-Aslim Zafis (58), dalam serangan tak beralasan di luar sebuah masjid Toronto.

Awal bulan ini, Pusat Islam Langley di British Columbia menerima sebuah catatan anonim, yang mengancam masjid akan ditutup dalam waktu dua bulan, atau pembunuhan seperti Christchurch akan terjadi. (T/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)