Jakarta, MINA – Anggota Dewan Pakar Pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Indonesia, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., menyatakan rasa bahagia dan suka cita mendalam atas pelaksanaan rangkaian Milad Ke 48 Tahun Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang rencananya akan berlangsung pada 26 Juli 2023 mendatang.
“Alhamdulilahi Rabbil A’lamin, selamat milad MUI ke 48 tahun, pada 26 Juli 2023 mendatang. Kami, segenap keluarga besar Pemuda OKI Indonesia, turut berbahagia dan suka cita mendalam atas Milad MUI ke-48 tahun. Semoga MUI semakin jaya dan sukses selalu sebagai tenda besar dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Indonesia,” tutur Muhammad Ibrahim Hamdani pada Senin (3/8).
MUI, lanjutnya, telah berhasil menyelenggarakan Konferensi Internasional Agama, Perdamaian, dan Peradaban atau “Internasional Conference om Religion, Peace, and Civilization” pada 21-23 Mei 2023 di Jakarta.
Apalagi MUI berhasil mengajak Liga Muslim Dunia, Rabithah al-A’lam al-Islami, sebagai mitra strategis, co-host, dalam menyelenggarakan acara ini. Bahkan konferensi internasional ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Pusat, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, yang juga Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), pada Senin, 22 Mei 2023, di Jakarta.
“Pemuda OKI Indonesia, (OIC Youth Indonesia), memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan MUI menyelenggarakan konferensi internasional ini. Terdapat beberapa poin penting dalam konferensi ini, antara lain, ajakan dan himbauan Wapres KH. Ma’ruf Amin terhadap para ulama, tokoh agama, tokoh dunia, serta pakar dan akademisi global untuk. bahu-membahu dalam mewujudkan etika global, ‘global ethics’,” jelas Muhammad Ibrahim Hamdani yang juga Direktur Bidang Media, Komunikasi dan Informasi Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Dengan mewujudkan etika global, menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, KH. Ma’ruf Amin, setiap umat manusia dapat saling memahami, saling menghormati, dan saling ketergantungan (interdependensi) serta saling kerja sama (kooperasi) antara satu kelompok dengan kelompok lainya. Harapannya, terjadi sebuah kondisi saling ketergantungan, interdependensi, antara bangsa-bangsa di dunia.
“Kondisi ini seiring dan sejalan dengan nilai-nilai universal agama Islam yang rahmatan lil a’lamin sehingga menjadi sumber inspirasi bagi perdamaian dunia dan pembangunan peradaban global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres KH. Ma’ruf Amin juga menggarisbawahi pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya membangun peradaban global. Ikut pengetahuan adalah kunci peradaban. Dengan memahamii ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi, maka umat manusia akan lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan arus globalisasi.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
“Pemuda OKI Indonesia sangat setuju dan menyambut baik pernyataan Wapres KH. Ma’ruf Amin untuk terus berikhtiar mendorong ‘Diplomasi Islam _Wasathiyyah_ ‘ yang menjunjung tinggi perdamaian dunia,” ucapnya.
Bahkan menurut Wapres KH. Ma’ruf Amin, Indonesia telah menjadikan langkah diplomasi perdamaian sebagai nafas dan jiwa bangsa, sebagaimana amanat Konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945, yakni “Ikut Serta Mewujudkan Perdamaian Dunia”.
“Pemuda OKI Indonesia juga siap bekerja sama dengan MUI untuk bekerja sama mewujudkan “Deklarasi Jakarta 2023” yang dihasilkan dari konferensi internasional ini. Khususnya pada poin ketiga yang berbunyi: “Diperlukan Langkah Konkret Secara Bersama memperkokoh aliansi global dalam ikut serta menyelesaikan berbagai konflik melalui dialog agar dapat menciptakan keamanan, perdamaian, dan dapat bersama-sama membangun peradaban,” jelas Muhammad Ibrahim Hamdani yang juga Peneliti Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) itu.
Lebih lanjut, kata Ibrahim, Pemuda OKI Indonesia menilai bahwa ikhtiar dan kerja cerdas MUI dalam mewujudkan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Hebron, Palestina, merupakan bukti nyata adanya dukungan kuat dan teguh umat Islam Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan perlawanan keras atas penjajahan rezim zionis Israel.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
“Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina, juga menjadi bentuk ‘soft diplomacy’ di bidang kesehatan dan kemanusiaan antara bangsa Palestina dengan bangsa Indonesia, people to people diplomacy’,” ungkap Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rumah Produktif Indonesia (RPI) itu.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)