Dewan Pusat Orthodok Tolak Jual Tanah ke Israel

Amman, MINA – Dewan Pusat Ortodoks Yordania dan Palestina menolak semua pembenaran mengenai penjualan tanah milik Gereja Patriarkat di Palestina ke pihak pendudukan .

“Semua tanah di seluruh Patriarkat di Yordania dan Palestina merupakan peninggalan bersejarah dan satu kesatuan,” sebuah pernyataan Dewan Pusat Orthodox di Amman, Yordania, yang disebutkan Quds Press pada Selasa (14/11).

Dewan Orthodox mengatakan, semua transaksi yang terjadi di kawasan Rahavi, Talbiyeh, Qaysariya, Tiberias, Jaffa dan lainnya tidak berlaku.

“Ini menyebabkan hilangnya tanah dan pemindahan orang-orang Kristen dari Yerusalem. Inilah yang diinginkan Zionis,” bunyi pernyataan.

Pernyataan dikeluarkan setelah sebuah pertemuan gereja diadakan di Amman pada Senin (13/11), di hadapan Presiden Dewan Pusat dan Presiden Asosiasi Orthodox, kepala-kepala Lembaga Orthodoks Nasional dan anggota Dewan Pusat di Yordania.

“Penjualan aset gereja ini memalukan, ini berurusan dengan entitas Zionis, institusi dan perusahaan permukimannya, dan berkontribusi untuk membantu mereka mewujudkan impian abadi untuk memperjuangkan tahta di Tanah Suci dan menyebabkan pengusiran orang-orang Kristen Arab dari Palestina,” lanjutnya.

Pernyataan juga mengingatkan, bahaya pelaksanaan skema besar Israel untuk mengosongkan Arab Timur dari Kristen serta perampokan sejarah dan peradaban.

Saat ini Dewan Pusat Ortodoks di Yordania dan Palestina sedang berusaha untuk menentang rancangan undang-undang Israel yang tengah diusulkan, dan berpotensi menyita tanah gereja untuk Israel.

Pernyataan juga meminta semua warga Gereja Ortodoks Yerusalem di Yordania dan Palestina dan semua institusi dan kegiatan Orthodox, pemuda Ortodoks Arab dan semua orang di tanah air untuk mendukung tuntutan Dewan atas hak historis orang-orang Arab yang tidak dapat dicabut.

Para peserta pertemuan juga  menyampaikan penghargaan atas peran bersejarah dan berkelanjutan yang dimainkannya dalam perawatan dan pelestarian kesucian Kristen dan Islam di Yerusalem oleh Kerajaan Yordania. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)