Istanbul, MINA – Dewan Syura Qatar menegaskan kembali dukungan negaranya untuk perjuangan Palestina, pada Konferensi ke-16 Persatuan Parlemen Organisasi Kerjasama Islam (PUIC) di Istanbul, Sabtu (12/12).
Dalam pidatonya, Wakil Ketua Dewan Syura Qatar Dr. Hamda binti Hassan Al Sulaiti menegaskan kembali posisi negaranya dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina serta pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Doha News melaporkan, Ahad (12/12).
Pejabat Qatar itu juga berbicara tentang yahudisasi di Yerusalem dan pembersihan etnis Palestina yang sedang berlangsung oleh pendudukan Israel.
Qatar menyerukan peserta konferensi untuk memperkuat upaya bersama untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Qatar telah berulang kali mengesampingkan normalisasi dengan Israel selama Israel melanjutkan pendudukan ilegalnya atas Palestina.
Negara Teluk ini telah mengambil tanggung jawab untuk membangun kembali Jalur Gaza yang terblokade, dengan bantuan lebih dari $ 1 miliar (lebih dari Rp.14,3 triliun) dalam bentuk proyek-proyek. Menyusul berikutnya menjanjikan $500 juta (lebih dari Rp7,1 triliun) lagi tahap berikutnya.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan dukungan serupa pada konferensi tersebut yang membahas membahas isu-isu mengenai komunitas Muslim global, khususnya pendudukan ilegal yang sedang berlangsung di Palestina.
Pada bulan November, Dana Qatar untuk Pembangunan dan Komisaris Jenderal UNRWA menandatangani perjanjian senilai $25 juta (Rp3,5 triliun) sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan Doha kepada Palestina.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Akhir Oktober, Dana Qatar untuk Pembangunan (QFFD) juga memperbarui perjanjian hibah senilai $3 juta (sekitar Rp43 miliar) dengan Institute for Palestine Studies Project (IPS) untuk menginformasikan lebih lanjut kepada komunitas Arab dan internasional tentang realitas perjuangan Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang