
Jamaah Muslim Palestina terpaksa menggelar ibadah shalat Jumat berjamaah di jalanan Al-Quds setelah pasukan pendudukan Israel melarang jamaah memasuki Masjid Al-Aqsha.(Foto: MEMO)
Al-Quds, 16 Muharram 1437/29 Oktober 2015 (MINA) – Dewan Wakaf di Al-Quds menyatakan, Al-Aqsha adalah “murni bagi umat Muslim” dan tidak dapat dibagi dengan selain Muslim, dan semua nama lain untuk situs dianggap “tidak berdasar” serta didasarkan pada “tuduhan palsu”.
Pernyataan Dewan Wakaf dibuat saat pertemuan darurat di Masjid Al-Aqsha baru-baru ini untuk membahas cara-cara melawan serangan bertubi-tubi Israel di masjid terhadap jamaah Muslim dan para Murabitun (istilah bagi Muslim yang membela Masjid Al-Aqsha), serta pelanggaran dan eksekusi berdarah dingin yang dilakukan pendudukan Israel dan ekstremis pemukim ilegal ekstrimis Yahudi terhadap rakyat Palestina.
Koresponden Quds Net di Al-Quds mengatakan, selama pertemuan, dewan menyampaikan apresiasi atas sikap Raja Yordania Abdullah II terhadap Al-Aqsha, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (29/10).
Dewan Wakaf menyatakan, Al-Aqsha adalah “garis merah” yang tidak boleh dibagi dan warisan yang diteruskan kepada Raja Abdullah II oleh nenek moyang Hashemite-nya.
Baca Juga: Keluarga Sandera Tolak Pejabat Israel Hadiri Pemakaman
Dewan Wakaf mengatakan tuduhan Otoritas Pendudukan Israel itu bahwa situasi di Al-Aqsha tidak berubah adalah tidak benar dalam terang pandangan serangan Israel dan pelanggaran di situs tersuci ketiga bagi umat Islam tersebut yang bertentangan dengan hukum internasional dan kemanusiaan.
“Otoritas Pendudukan [Israel] tidak memiliki hak untuk campur tangan dalam setiap urusan Wakaf Islam atau Masjid Al-Aqsha,” kata Dewan Wakaf dalam pernyataan itu.
Dewan Wakaf Al-Quds menyerukan Rakyat Arab dan Muslim serta pemerintah juga Liga Arab untuk waspada terhadap ancaman kehancuran Al-Aqsha dan bekerja ke arah mengurangi ketidakadilan yang diberlakukan otoritas pendudukan di wilayah Palestina.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Israel Langgar Gencatan Senjata dengan Menunda Pertukaran Tahanan