Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DHR Jama’ah Muslimin (Hizbullah): Kemungkinan Hilal Dapat Dilihat

Nur Hadis - Ahad, 21 Mei 2017 - 10:47 WIB

Ahad, 21 Mei 2017 - 10:47 WIB

461 Views

Sekretaris Dewan Hisab dan Rukyat, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wahyu Iwa Sumantri (Foto: Zaenal/MINA)

Sekretaris Dewan Hisab dan Rukyat, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wahyu Iwa Sumantri (Foto: Zaenal/MINA)

Bogor, 24 Sya’ban 1437/21 Mei 2016 (MINA) –  Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) akan melakukan rukyatul hilal (melihat awal bulan Ramadhan) di setiap tempat seluruh Indonesia pada Jumat sore (26/5) mendatang.

Sekretaris DHR Wahyu Iwa Sumantri mengatakan pada kesempatan Tabligh Akbar di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, Ahad (21/5), kemungkinan besar Hilal akan terlihat dengan mata telanjang pada Rukyatul Hilal tersebut.

“Kita akan lakukan rukyatul hilal di setiap wilayah, di bagian barat tempat matahari terbenam bisa terlihat dengan mata telanjang,” ujarnya.

Hal ini dapat diprediksi  dengan ketetapan Irtifaul Hilal 7.02 Darjah di Jakarta , dan 9.02 Darjah di Makkah Al-Mukarromah .

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Dan lamanya hilal 28.10 menit di Jakarta dan 36.10 di Makkah, lalu Makwam hilal di buruj Jauza 11.28 darjah, di Manzilah Dabron 3.28 darjah, Posisi hilal di Shaidah Syimaliyah di utara khathulistiwa miring keutara,” katanya.

Berdasarkan itu, Dewan Hisab dan Rukyat Jamaah Muslimin (Hizbullah) di Jakarta , menyatakan bahwa berdasarkan Hisab Tariqat Syaekh Ibnu Syathir Addimasyqiy , dan dengan kriteria imkanur rukyatul hilal alamiy, menunjukkan dengan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala, awal bulan Ramadhan 1438 H diprediksi akan jatuh pada hari Sabtu 27 Mei 2017 M.

Wahyu Iwa menambahkan, pada penentuan awal bulan Ramadhan 1437 tahun ini terdapat peluang di setiap tempat di berbagai negara bulan akan terlihat.

Lebih lanjut, Wahyu menuturkan, di manapun tempat ketika terlihat bulan, maka itu sudah bisa menjadi penentu datangnya awal bulan Ramadhan.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

“Dalam rukyat, sesuai dengan dalil, kita mengikuti adanya persaksian atas hilal. Jadi, di manapun dilaporkan terlihat hilal, maka itu bisa ditetapkan. Sehingga esoknya sudah memasuki bulan baru,” jelasnya.(L/B01/B05).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia