Jakarta, 30 Dzulhijjah 1435/24 Oktober 2014 (MINA) – Lokasi-lokasi pariwisata syariah dan halal di negeri Sakura (Jepang) sangat diminati wisatawan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya.
Direktur Manager Perusahaan Malaysia di Jepang Akmal Abu Hasan mengatakan: “Di Jepang wisata syariah sangat booming, kini pembahasan mengenai produk halal selalu tampil dalam berbagai media setiap pekannya,”
Menurutnya, Jepang adalah negara minoritas bagi Muslim, namun lokasi-lokasi yang ramah untuk gaya hidup Muslim sudah mulai dibentuk di beberapa lokasi di sana. Salah satunya seperti tersedianya lokasi-lokasi mushala di tempat-tempat umum.
Dalam konferensi Pasar Pariwisata Islam Dunia di Jakarta, Jum’at, Akmal juga menunjukkan salah satu pulau di Jepang yang dikenal paling ramah untuk destinasi Muslim ini adalah Kyoto, sebuah pulau yang masih dikenal dengan kehidupan tradisionalnya di Jepang. Di pulau ini, terdapat beberapa lokasi yang ramah untuk Muslim seperti lokasi Masjid terbesar dan rumah makan yang halal bagi Muslim.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Dia melanjutkan, komunitas Muslim terbesar di Jepang berasal dari Indonesia, di mana mayoritas dari mereka merupakan pekerja di beberapa perusahaan Jepang.
Perhatian media-media Jepang yang memperhatikan destinasi pariwisata halal juga mengundang perhatian pemerintah.
Sebelumnya, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, pihaknya ingin mempromosikan pariwisata khusus muslim, sehingga mereka dapat menikmati tempat wisata di Jepang dengan nyaman.
“Yang menjadi konsenterasi kami adalah menyediakan makanan halal. Sejauh ini kami masih melakukan studi tentang makanan halal di beberapa perfektur,” ujar Yoshinori.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Tidak hanya itu, Kepala proyek di Pusat Promosi ASEAN untuk Perdagangan, Investasi dan Wisata di Tokyo, Ken Fujita, mengatakan, upaya membuat bandara lebih ramah kepada Muslim sebetulnnya telah dilakukan. Misalnya, dengan menyediakan informasi seputar Islam.
Sedangkan langkah lainnya adalah dengan menambah jumlah ruang shalat di bandara. Langkah ini pertama kali dilakukan di Bandara Narita di Prefektur Chiba. Pada Desember lalu telah dibangun ruang shalat di terminal satu dan dua. Ruangan yang disebut juga dengan ‘Silence Room’ tersebut lantainya dilapisi karpet dan sebuah panel yang menunjukkan arah kiblat.
Konferensi Pasar Pariwisata Islam Dunia (WITM) dan ITHF 2014
Konferensi World Islamic Tourism Mart (WITM) yang diselenggarakan untuk mempopulerkan pariwisata Islam di dunia ini digelar bersamaan dengan Indonesia Travel and Holiday Fair (ITHF) di Kartika Expo Balai Kartini Jakarta pada 24-26 Oktober 2014.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Selain konferensi, kegiatan ini menampilkan industri pariwisata dari berbagai sektor, travel agent, yang menawarkan wisata dengan harga yang ramah, tiket diskon untuk berkeliling dunia, dan harga-harga promo untuk hotel yang menjadi destinasi wisata di negara tujuan pariwisata, selain itu tips-tips medis selama di lokasi wisata.
Kegiatan tiga hari ini mengangkat tema “Memunculkan Tren Sektor Keramahan Travel dan Pariwisata Islam” dan diselenggarakan atas kerja sama antara WITM Event SDN BHD Malaysia, RajaMice.com Indonesia, yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan resmi.
Ketua WITM Malaysia Dato’ Mohd Khalid Harun menegaskan pentingnya pariwisata Islam sebagai gaya hidup Muslim dunia kemanapun mereka pergi. Menurutnya kegiatan seperti ini meningkatkan potensi yang belum direalisasi dari sektor pariwisata Islam.(L/P010/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon