Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jerman, Hampir Seribu Insiden Islamofobia Terjadi dalam Satu Tahun

Rudi Hendrik - Ahad, 4 Maret 2018 - 21:43 WIB

Ahad, 4 Maret 2018 - 21:43 WIB

148 Views

Foto: ilustrasi Muslim Jerman. Sumber: S. Schuermann, Getty Image

muslim-jerman.jpg" alt="" width="700" height="394" /> Foto: ilustrasi Muslim Jerman. Sumber: S. Schuermann, Getty Image

Berlin, MINA – Selama 2017, kebencian terhadap umat Islam meningkat cukup tinggi di beberapa negara Eropa. Seperti di Jerman, setidaknya 950 serangan dialami Muslim dan masjid di sana.

Dilaporkan sebelumnya, di Spanyol lebih dari 500 serangan terhadap Muslim terjadi dalam kurun waktu yang sama.

Karena tingginya angka itu, di Jerman, polisi mulai membuka pendaftaran untuk pelaporan kejahatan Islamofobia dalam kategori khusus setelah masyarakat Muslim menuntut karena resah akan meningkatnya kasus kekerasan terhadap mereka.

Dikutip Al Jazeera, kebanyakan kasus Islamofobia di Jerman dilakukan oleh anggota sayap kanan yang sering mengampanyekan slogan-slogan anti Islam. Hal sama juga terjadi di Spanyol.

Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump

Di negara itu juga, setidaknya 33 Muslim menjadi korban serangan sayap kanan, termasuk terhadap wanita Muslim yang mengenakan jilbab serta institusi Muslim lainnya, tulis Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Kementerian mencatat setidaknya 60 serangan menargetkan masjid dan institusi Muslim lainnya.

Pada Sabtu, gerakan anti Islam kembali melancarkan sebuah demonstrasi sambil membawa slogan dan berterikan, “Kebebasan daripada Islam.”

Jerman, negara berpenduduk 81,8 juta jiwa memiliki jumlah Muslim terbanyak kedua di Eropa Barat setelah Perancis.

Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun

Di antara hampir 700 juta Muslim di negara ini, tiga juta darinya berasal dari Turki. Banyak dari mereka merupakan generasi kedua atau ketiga keluarga Turki yang bermigrasi ke Jerman pada tahun 1960an.

Uni Eropa telah menyaksikan berkembangnya Islamofobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terakhir dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis, yang telah mengeksploitasi kekhawatiran akan krisis pengungsi.(T/RE1/RS3)

 

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pariwisata Israel Anjlok Imbas Perang Berkepanjangan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Indonesia
Internasional