Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di PBB, Presiden Kolombia Serukan Penyelidikan Kriminal terhadap Trump

Rudi Hendrik Editor : Bahron Ans. - 55 detik yang lalu

55 detik yang lalu

0 Views

Presiden Kolombia Gustavo Petro berpidato di Majelis Umum PBB, New York pada Selasa, 23 September 2025. (Foto: Noticias ONU)

New York, MINA – Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Selasa (23/9) menyerukan penyelidikan kriminal terhadap Presiden AS Donald Trump dan pejabat lainnya, yang terlibat dalam serangan mematikan bulan ini terhadap kapal-kapal di Karibia yang menurut Gedung Putih mengangkut narkoba.

Dalam pidatonya di pertemuan tahunan Majelis Umum PBB, Petro juga menuduh Trump mengkriminalisasi kemiskinan dan migrasi.

“Proses pidana harus dibuka terhadap para pejabat tersebut, yang berasal dari AS, bahkan jika itu termasuk pejabat tertinggi yang memberi perintah: Presiden Trump,” kata Petro tentang serangan tersebut. Al Arabiya melaporkan.

Ia menambahkan bahwa penumpang kapal bukanlah anggota geng Tren de Aragua Venezuela seperti yang dituduhkan oleh pemerintahan Trump setelah serangan pertama.

Baca Juga: Italia Kirim Kapal AL Bantu Armada Global Sumud Flotilla

Jika kapal-kapal itu membawa narkoba seperti yang dituduhkan oleh pemerintah AS, kata Petro, penumpangnya “bukanlah pengedar narkoba; mereka hanyalah pemuda miskin dari Amerika Latin yang tidak punya pilihan lain.”

Komentar Petro muncul tak lama setelah Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengumumkan bahwa pemerintahannya sedang mempersiapkan serangkaian dekrit konstitusional untuk mempertahankan kedaulatan negara jika terjadi “serangan” dari pasukan AS.

Hanya sedikit detail yang diketahui tentang serangan mematikan tersebut, yang pertama terjadi pada 2 September dan menewaskan 11 orang, menurut pemerintahan Trump. Para pejabat AS mengatakan bahwa kapal lain yang menjadi target pada 16 September telah berlayar dari Venezuela. Tiga orang tewas dalam serangan kedua.

Militer AS menyerang kapal ketiga pada Jumat (19/9), menewaskan tiga orang.

Baca Juga: Mesir Peringatkan Perjanjian dengan Israel Bisa Runtuh Akibat Perang Gaza

Pemerintahan Trump telah membenarkan tindakan militer tersebut sebagai eskalasi yang diperlukan untuk membendung aliran narkoba ke Amerika Serikat. Pemerintahan tersebut belum menjelaskan bagaimana militer menilai muatan kapal dan menentukan dugaan afiliasi geng para penumpang. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Tunjukkan Foto Anak Gaza Kekurangan Gizi di Sidang Umum PBB

Rekomendasi untuk Anda