Jenewa, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Ahad (10/12), menghadiri pertemuan Khusus Executive Board Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa Swiss yang membahas situasi kesehatan di Gaza.
Dalam kesempatan itu, Retno mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan, perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan, termasuk fasilitas kesehatan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Situasi fasilitas kesehatan di Gaza sangat memprihatinkan,” katanya
Menlu RI menyebut, dari 36 rumah sakit hanya 13 yang masih beroperasi dan semuanya kelebihan kapasitas hingga 2-3 kali lipat, 71 persen fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak berfungsi.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Selain itu, perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin hingga listrik semakin terbatas. Ratusan pekerja medis telah terbunuh semenjak Israel menyerang Gaza.
WHO melaporkan penyebaran penyakit menular semakin tinggi, hampir 130 ribu kasus infeksi pernafasan akut, lebih dari 94 ribu kasus diare hingga lebih dari 2700 kasus chickenpox.
Untuk itulah, Menlu menekankan pentingnya mempercepat bantuan kesehatan untuk Gaza dan mendesak Israel untuk menghormati hak atas kesehatan dan akses masyarakat Gaza terhadap fasilitas kesehatan. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah