Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Tengah Blokade Israel, Anak Gaza Mampu Produksi Game Komputer

Hasanatun Aliyah - Selasa, 12 September 2017 - 20:22 WIB

Selasa, 12 September 2017 - 20:22 WIB

211 Views

Bilal Shahin, seorang anak Palestina berusia 15 tahun dari Jalur Gaza mampu mamproduksi permainan game komputer "Flappy Attack Crush"

gaza-300x206.png" alt="" width="300" height="206" /> Bilal Shahin, seorang anak Palestina berusia 15 tahun dari Jalur Gaza mampu mamproduksi permainan game komputer “Flappy Attack Crush”

Gaza, MINA – Di tengah blokade Israel, Bilal Shahin, seorang anak Palestina berusia 15 tahun dari Jalur Gaza mampu memproduksi game (permainan) komputer berstandar profesional.

Menurut MEMO yang dikutip MINA pada Selasa (12/9), Bilal Shahin telah mengembangkan 20 game selama tiga tahun terakhir, salah satunya “Flappy Attack Crush” yang tersedia di Google Play Store.

“Kecintaan saya akan permainan komputer mendorong saya untuk mempelajari bahasa produksi di internet,” kata Shahin kepada media lokal Palestina.

Kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Ibrani, serta bahasa Arab ibunya, membantunya dalam hal ini, serta Guru TI Shahin terus mendorongnya untuk memilih profesinya.

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

“Memproduksi game dimulai dengan sebuah ide yang dikembangkan dari satu tahap ke tahap lainnya, sampai menjadi sebuah game,” ujarnya.

Menurutnya, umumnya ia menggunakan dua program perangkat lunak (software), Unity dan Visual Studio.

Usaha pertama Shahin membutuhkan waktu empat atau lima bulan untuk berkembang, namun sekarang bisa mendapatkannya dengan mudah dalam waktu satu bulan atau kurang.

Sebagian besar game yang dibuat Shahin adalah game tempur atau petualangan, namun yang jadi hambatan utamanya adalah krisis listrik di Gaza karena blokade Israel yang diperketat sejak 2007 hingga saat ini.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

“Seperti yang anda tahu, seseorang yang bekerja di bidang ini memerlukan listrik penuh, namun di Jalur Gaza hambatan utama adalah krisis listrik yang parah. Dan kurangnya pusat pelatihan spesialis di Gaza adalah tantangan lainnya” jelasnya

Ayahnya sudah meminta pihak berwenang untuk menyediakan lebih banyak fasilitas, hal itu juga kesempatan bagi Shahin dan lainnya yang menyukainya dalam mengembangkan keterampilan lebih jauh lagi. (T/R10/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Palestina
Palestina