Gaza, MINA – Menteri Pendidikan Otoritas Palestina, Amjad Barham, mengatakan para pelajar di Jalur Gaza akan tetap melangsungkan kegiatan belajar mengajar di tenda pengungsian di tengah dentuman bom dari pasukan Zionis Israel.
Amjad Barham menyatakan dalam pertemuan darurat Dewan Urusan Pendidikan Anak-anak Palestina di markas besar Liga Arab di Kairo, Ahad (18/8).
“Kami memutuskan kegiatan pendidikan akan kembali ke Jalur Gaza melalui tenda-tenda meskipun pemboman tanpa pandang bulu. Situasi pendidikan di Jalur Gaza sangat tragis, dan pendudukan Israel ingin menghancurkan masa depan jiwa anak-anak kita,” ujarnya.
Selain di tenda-tenda, kegiatan belajar mengajar akan diselenggarakan secara online untuk semua siswa di Gaza.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Ia menyerukan agar seluruh masyarakat memberikan dukungan yang diperlukan untuk proses pendidikan di Palestina, dan menggagalkan rencana pendudukan untuk menargetkan kelompok penting ini, mengingat para pelajar adalah landasan generasi baru bagi rakyat Palestina.
Barham menambahkan, saat ini sejumlah 290 sekolah dari 309 sekolah di Gaza hancur, dan sekolah-sekolah yang tersisa menjadi pusat perlindungan bagi para pengungsi yang rumahnya hancur dan mereka kehilangan tempat tinggal.
Agresi brutal zionis Israel juga menyerang lembaga-lembaga pendidikan UNRWA milik PBB di Gaza.
Dia mengatakan, 80% perguruan tinggi di Gaza telah hancur, dengan 630.000 mahasiswa kehilangan pendidikan.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Perguruuan tinggi juga kehilanggan 9.500 mahasiswanya yang gugur sebagai syuhada, 15.000 mahasiswa terluka, dan 5.000 lainnya cacat akibat serangan tersebut.
Data lainnya sekitar 19.000 pelajaar bersekolah di Mesir. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza