Jakarta, 13 Ramadhan 1436/30 Juni 2015 (MINA) – Perekonomian Suriah yang porak-poranda akibat embargo dan krisis sejak 2011, membuat para pengusaha Negeri Syam itu berupaya membuka peluang-peluang ekonomi baru. Pada 7—12 Juni 2015, KBRI Damaskus memfasilitasi tiga delegasi pengurus KADIN Propinsi Hama, Suriah, mengikuti pameran tekstil dan menjajaki kerja sama dengan perusahaan-perusahan di Indonesia.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama lima hari tersebut, perwakilan dari KADIN Prov. Hama menjajaki kerja sama dengan PT. SMART Tbk (Sinar Mas Group) pada bidang refineryminyak nabati, KADIN Indonesia pada bidang ekspor-import Polyethylene, dan menghadir Integrated Textile Industry Show & Home Textile and Furnishing Fabric (Intex Show 2015) yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada tanggal 10 – 12 Juni 2015, kata Kemenlu dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Rombongan KADIN Hama diterima oleh Ketua Komite Kerja Sama Timur Tengah KADIN Indonesia, Muhammad Nasir dan Sekjen Sachman Kadiman. Sementara, KADIN Prop. Hama yang hadir antara lain Zeyad Arbou (Chairman of Chamber of Industry Hama/Pemilik Pabrik Refinery Minyak Nabati di Propinsi Hama), Muaaz Khallouf (Board member of Chamber of Industry Hama/Pemilik Perusahaan Khallouf.co, yang bergerak di bidang Assembling Motor di Hama), dan Mohamad Nour Arbou (Pengusaha Bidang Perindustrian).
Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Damaskus, Didi Wahyudi, menyampaikan bahwa kunjungan KADIN Hama ke Indonesia ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Semenjak perang saudara melanda, beberapa wilayah pertanian Suriah, seperti Aleppo dan Idlib telah jatuh ke tangan pemberontak, seperti ISIS, Jabhat Nusra, dan kelompok pemberontak lainnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Kunjungan pengusaha Hama ke Indonesia ini dalam rangka mencari sumber-sumber baru untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dalam bidang pertanian, khususnya minyak nabati, tambah pernyataan.
“Peluang bagi pengusaha Indonesia terbuka sangat lebar di Suriah, khususnya di bidang pertanian,” ungkap Didi Wahyudi. “Hubungan politik kita dengan Suriah sangat erat, maka dari itu perlu ditransformasikan dalam bentuk kerja sama ekonomi.”
Usai mengikuti rangkaian kunjungan, para pengusaha asal Suriah akan menjajaki import produk palm oil Indonesia ke Suriah. “Selama ini kami memakai produk minyak bunga matahari, minyak jagung, dan minyak biji kapas,” ujar Zeyad Abrou yang memiliki Pemilik Pabrik Refinery Minyak Nabati di Propinsi Hama.
“Meskipun perlu penyesuaian untuk pemasaran produk palm oil dari Indonesia, tetapi kami melihat kerja sama yang menarik di sini,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Menanggapi animo para pengusaha Suriah yang cukup besar, KBRI Damaskus berencana akan menyelenggarakan workshop dan seminar tentang peluang bisnis di Indonesia sebagai tindak lanjut kunjungan tersebut dalam waktu dekat ini. (L/R04/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain