Al-Quds, 25 Muharram 1437/7 November 2015 (MINA) – Di tengah penjagaan ketat dan aksi-aksi brutal pasukan Zionis Israel terhadap warga Palestina, sekitar 30 ribu warga Muslim menghadiri shalat Jumat (6/11) di Masjid Al-Aqsha.
Media berbahasa Arab Felesteen Online yang dikuti MINA (Mi’raj Islamic News Agency) menyebutkan, warga Muslim datang dari berbagai penujuru di sekitar kawasan kota Al-Quds, meski harus melewati penjagaan ekstra ketat dari pasukan Israel yang ditempatkan di jalan-jalan hingga gang-gang menuju kompleks Al-Aqsha.
“Beberapa pemuda ditangkap dan ditahan, dilarang masuk, dengan alasan dikhawatirkan melakukan aksi provokatif dan menghina Israel,” menurut sumber.
Israel juga memperbanyak pos-pos pemeriksaan militer di jalan-jalan di sekitar tembok Al-Aqsha. Sementara beberapa blok menuju masjid kiblat pertama Muslim itu ditutup untuk hambatan sekaligus mengurangi ribuan arus warga menuju ke sana.
Baca Juga: Serangan Masif di Gaza Utara, Bangunan di Sekitar RS Indonesia Hancur Total
Syaikh Ikrima Sabri, Kepala Dewan Tertinggi Islam di Al-Quds, dalam khutbahnya menyerukan bahwa umat Muslim menginginkan kawasan Masjid Al-Aqsha adalah mutlak milik umat Islam, tidak bisa dalam status quo, dan mengecam aksi-aksi terbuka pasukan Zionis Israel menodai kesucian Masjid Al-Aqsha, serangan terhadap jamaah dan pembatasan kaum muda ke masjid.
“Kaum Muslimin agar tetap memakmurkan masjid ini, apapun adanya,” ujar Syaikh Sabri.
Nasib kompleks Masjid Al-Aqsha kini semakin kritis dan mengkhawatirkan saat Zionis Israel mulai membuat draft pembagian kawasan mulia itu untuk dibagi dua, sbagian untuk ibadah Muslimin dan sebagian lainnya untuk ibadah Yahudi.
Reaksi kaum Muslimin mengecam dan menentang rancangan itu pun datang dari berbagai penjuru, karena kawasan tempat ibadah Masjid Al-Aqsha adalah milik kaum Muslimin. (T/P4/P2)
Baca Juga: Peru Luncurkan Penyelidikan terhadap Tentara Israel yang Terlibat Genosida Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sekjen PBB: Hanya Sesendok Teh Bantuan yang Diizinkan Masuk ke Gaza