Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dialog Lintas Agama dan Budaya lima Negara Diadakan di Yogyakarta

habibi - Rabu, 19 Oktober 2016 - 15:18 WIB

Rabu, 19 Oktober 2016 - 15:18 WIB

353 Views ㅤ

Yogyakarta, 18 Muharram 1438/19 Oktober 2016 – Dialog Lintas Agama dan Budaya lima Negara diadakan di Yogyakarta dari Selasa 18 – Rabu 19 Oktober 2016. Lima negara itu ialah, Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia atau disebut dengan MIKTA. Acara itu diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

Dialog Lintas Agama dan Budaya (DLAB) itu dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir. Dalam sambutannya, dikutipdari laman resmi Kemenag, ia mengatakan bahwa Indonesia dan negara-negara MIKTA memiliki hubungan bilateral yang erat dan hubungan tersebur semakin kuat sejalan dengab kerjasama yang terus berjalan.

“Sejak terbentuk pada tahun 2013, MIKTA aktif membicarakan beberapa isu seperti perdamaian, keamanan, pengungsi, jender, perdagangan dan ekonomi Global. Selain itu, MIKTA juga telah menajalankan berbagai program outreach di bidang kepemudaan dan media,” ujar Wamenlu Fachir dalam sambutannya. Selasa (18/10) kemarin.

Acara itu diikuti oleh tokoh agama, budaya, akademisi, pejabat dan masyarakat madani dari lima negara tersebut. Selain mendiskusikan persoalan keagamaan dan kebudayaan, kegiatan ini juga menjadi sarana mengenalkan lebih jauh bagaimana kerukunan antar umat beragama yang baik di Indonesia.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Menurutnya, kerja sama dalam MIKTA sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. “Pelaksanaan Dialog Lintas Agama dan Budaya yang merupakan inisiatif dari Indonesia dalam upaya mengatasi situasi keamanan global, yaitu terorisme, radikalisme dan ekstrimisme,” ucapnya.

AM. Fachir berharap ke depan kerja sama MIKTA dapat menjadi bridge builder dan consesus making terhadap beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama negara MIKTA dan juga diharapkan menjadi kerja sama yang inklusif yang melibatkan semua pihak.

Sementara itu Sri Sultan Hamengkubuwono X menggarisbawahi bahwa dialog bukanlah kompromi iman, namun untuk mewujudkan empati antar umat agama di mana benteng perbedaan diubah menjadi jembatan saling pemahamandan penghormatan.

Dialog Lintas Agama dan Budaya negara -negara MIKTA bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di antara negara -negara MIKTA dalam meningkatkan pemahaman dan mempromosikan toleransi, perdamaian, moderasi, serta penghormatan diantara masyarakat multi agama dan budaya. (T/M09/R05)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia