Gaza, MINA – Secara diam-diam di tengah gencatan senjata yang dilanggar, Amerika Serikat dan Israel telah menghubungi tiga Negara di benua Afrika untuk pemukiman warga Gaza.
Tiga Negara itu yakni Sudan, Somalia, dan Somaliland, wilayah Somalia yang memisahkan diri. Arab News melaporkan, Jumat (14/3).
AS dan Israel telah menghubungi pejabat dari tiga pemerintah Afrika Timur tersebut, berdasarkan rencana pascaperang yang diusulkan Presiden Donald Trump, kata pejabat Amerika dan Israel.
Kontak dengan tiga Negara tersebut mencerminkan tekad AS dan Israel untuk terus maju dengan rencana yang telah dikecam secara luas dan menimbulkan masalah hukum dan moral yang serius.
Baca Juga: Polisi New York Tangkap 100 Demonstran Aktivis Yahudi
Ketiga negara tersebut dikenal sebagai miskin, dan dalam beberapa kasus dilanda kekerasan.
Pejabat dari Sudan mengatakan mereka telah menolak tawaran dari AS, sementara pejabat dari Somalia dan Somaliland mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kontak apa pun.
Berdasarkan rencana Trump, lebih dari 2 juta penduduk Gaza akan dikirim secara permanen ke tempat lain.
Ia telah mengusulkan AS akan mengambil alih kepemilikan wilayah tersebut, mengawasi proses pembersihan yang panjang, dan mengembangkannya sebagai proyek real estate.
Baca Juga: Tuntut Pembebasan Aktivis Palestina, 98 Aktivis Yahudi AS Ditangkap
Negara-negara Arab telah menyatakan penentangan keras dan justru menawarkan rencana rekonstruksi alternatif di bawah koordinasi negara-negara Arab, yang akan membiarkan warga Palestina tetap di tempatnya.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengatakan bahwa memaksa atau menekan warga Palestina untuk pergi dapat menjadi kejahatan perang yang potensial. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasien Australia Orang Pertama yang Bertahan Hidup 100 Hari dengan Jantung Titanium