Jakarta, 28 Syawal 1436/13 Agustus 2015 (MINA) – Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla resmi membuka Konggres Diaspora Indonesia ke-III di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/8).
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menitikberatkan pada peranan-peranan yang diambil oleh diaspora Indonesia bagi kemajuan bangsa. Disinggung juga perihal dwi-kewarganegaraan bagi diaspora dan WNI.
“Sekarang nasionalisme tidak tergantung pada selembar kertas. Ber-KTP atau berpaspor Indonesia belum tentu lebih nasionalis,” kata Wapres yang biasa dipanggil JK itu, sebagaimana dilaporkan Kemenlu dalam sebuah pernyataan.
Indonesia akan lebih maju jika mampu meningkatkan kemampuannya di berbagai bidang, termasuk di dalamnya akses modal yang dapat diperoleh karena koneksi yang dimiliki.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Diaspora memiliki kelebihan karena keberadaan dan pengalamannya dalam bidang industri, bisnis, dan sebagainya. Mereka dapat membuka akses-akses yang dapat memudahkan ekspor Indonesia, misalnya.
JK memberi contoh diaspora India yang dapat menempati posisi-posisi penting dalam karir maupun di negara tempat tinggalnya. Jangan sampai diaspora Indonesia, seperti di Timur Tengah misalnya, dianggap dapat bekerja di sektor-sektor informal saja.
“Kita ingin memberikan bukti bahwa bangsa ini punya kemampuan lebih dari itu semua,” tegas JK.
Kemlu akan Tingkatkan Sinergi dengan Diaspora Indonesia
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, menekankan dalam sambutannya bahwa Kementerian Luar Negeri akan terus meningkatkan sinergi dengan diaspora Indonesia.
Saat ini Kemlu telah memiliki Desk Diaspora dan kemudian akan dibentuk menjadi satu unit eselon III di bawah supervisi seorang staf ahli yang khusus menangani masalah pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri.
Selain itu, Kemlu akan menerbitkan Kartu Diaspora yang selain digunakan untuk mendata diaspora Indonesia juga dapat memetakan potensi yang dimiliki masing-masing diaspora.
“Kemlu akan menerbitkan kartu diaspora yang berfungsi sebagai database dan juga untuk memetakan potensi diaspora Indonesia di seluruh negara,” kata Menlu Retno.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Menlu Retno menyatakan bahwa Kemlu sangat mendukung dilaksanakannya Kongres Diaspora Indonesia setiap tahunnya. Hal ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan Indonesia. Kerja sama dengan para diaspora juga akan terus dilakukan, tentunya dengan bantuan dari seluruh Perwakilan RI di masing-masing negara.
“Kita akan mendorong agar kedutaan dan konsulat untuk secara pro-aktif mendorong agar jaringan diaspora Indonesia terus bertambah dan program-programnya dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Kongres Diaspora Indonesia ke-III yang bertema ‘Diaspora Bakti Bangsa’ ini berlangsung sampai Jumat (14/8). Berbagai sesi paralel yang dibagi dalam breakout session diadakan setiap harinya, menghadirkan banyak pakar dan tokoh serta pejabat pemerintahan untuk berdiskusi dengan para diaspora dan peserta yang hadir.(L/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain