Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Balik Hijab, Ada Cinta

Bahron Ansori Editor : Rana Setiawan - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

7 Views

Ilustrasi: Muslimah shalat berjamaah. (Foto: ist)

Hijab bukan sekadar kain yang menutupi kepala seorang muslimah. Ia adalah manifestasi cinta kepada Allah, Sang Pencipta. Dalam setiap helaian hijab yang dikenakan, seorang muslimah menegaskan komitmennya kepada aturan-Nya, sekaligus menunjukkan penghormatan pada dirinya sendiri sebagai makhluk yang dimuliakan. Hijab adalah bukti nyata bahwa kecantikan sejati tidak hanya terletak pada rupa fisik, melainkan pada keindahan akhlak dan ketundukan kepada Rabb semesta alam.

Di balik hijab, ada cinta seorang hamba yang tulus untuk mengikuti perintah-Nya, meski dunia sering kali memandang sebelah mata. Hijab sering dianggap sebagai pembatas kebebasan, padahal justru di dalamnya terdapat ruang kebebasan sejati—kebebasan dari pandangan yang merendahkan, dari standar kecantikan duniawi, dan dari keinginan manusia untuk diakui oleh sesama. Muslimah berhijab memilih untuk lebih dekat dengan Allah daripada mengikuti tren atau pujian semata.

Cinta di balik hijab juga tercermin dalam pengorbanan. Tidak sedikit muslimah yang menghadapi tantangan ketika memutuskan berhijab. Ada yang ditolak pekerjaan, dipandang aneh, atau bahkan dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya. Namun, mereka tetap tegar. Mereka paham bahwa cinta kepada Allah adalah yang utama, dan bahwa pahala besar menanti mereka yang bersabar dalam ketaatan.

Hijab juga menjadi wujud cinta terhadap keluarga, terutama orang tua yang mengajarkan nilai-nilai agama. Dengan berhijab, seorang muslimah menghormati usaha orang tuanya dalam membimbingnya kepada jalan yang diridai Allah. Ia juga menunjukkan tanggung jawab sebagai seorang anak, istri, atau ibu yang ingin menjadi teladan dalam menjaga kehormatan diri.

Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa

Lebih dari itu, hijab adalah simbol cinta kepada sesama muslimah. Ia mengingatkan bahwa kecantikan bukanlah sesuatu yang harus dipamerkan, melainkan sesuatu yang harus dijaga dan dihormati. Hijab menciptakan solidaritas di antara perempuan, karena mereka saling memahami nilai keimanan yang mendasarinya. Dalam komunitas muslimah, hijab sering menjadi perekat yang menyatukan hati.

Di balik hijab, ada cinta kepada diri sendiri. Muslimah yang berhijab sadar bahwa ia berharga bukan karena penampilan luarnya, tetapi karena isi hatinya. Dengan hijab, ia melindungi dirinya dari pandangan yang tidak pantas dan menegaskan bahwa ia adalah pribadi yang memiliki harga diri. Hijab mengajarkan bahwa cinta pada diri sendiri dimulai dengan menghormati diri sendiri.

Hijab juga mencerminkan cinta kepada pasangan halal. Dalam islam, kecantikan seorang perempuan adalah anugerah yang istimewa, yang sebaiknya hanya ditunjukkan kepada mereka yang berhak. Dengan berhijab, seorang muslimah menjaga kesuciannya dan mempersembahkan kecantikannya hanya untuk orang yang telah Allah takdirkan sebagai pendamping hidupnya.

Di balik hijab, ada cinta kepada akhirat. Setiap muslimah berhijab menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Hijab menjadi pengingat bahwa tujuan utama hidup adalah meraih rida Allah dan surga-Nya. Dengan berhijab, ia mengumpulkan pahala dan berusaha menjadi hamba yang dicintai oleh-Nya.

Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini

Hijab adalah cerminan cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang memerintahkan kaum muslimah untuk menutup aurat. Dalam hijab, seorang muslimah meneladani para sahabiyah, perempuan-perempuan mulia yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka menjadikan hijab sebagai identitas kebanggaan, bukan beban.

Meski demikian, hijab bukanlah sekadar simbol, melainkan amanah. Di balik hijab, seorang muslimah memiliki tanggung jawab untuk menjaga akhlaknya. Hijab mengajarkan bahwa kecantikan luar harus sejalan dengan kecantikan hati. Seorang muslimah berhijab berusaha keras untuk menjadi pribadi yang ramah, sabar, dan penuh kasih sayang.

Pada akhirnya, di balik hijab ada cinta yang begitu besar—cinta yang melampaui dunia ini. Hijab adalah bentuk cinta kepada Allah, kepada sesama, dan kepada diri sendiri. Bagi seorang muslimah, hijab bukan sekadar pakaian; ia adalah perisai, kehormatan, dan pengingat akan jati diri sebagai hamba-Nya. Melalui hijab, muslimah belajar bahwa cinta sejati adalah cinta yang membawa seseorang lebih dekat kepada Sang Pencipta.[]

 

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
MINA Health
Khadijah
Khadijah
Khadijah