Kunduz, Afghanistan, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Operasi militer Afghanistan yang dibantu serangan udara Amerika Serikat (AS) memaksa Taliban meninggalkan pusat kota Kunduz dan kini dikuasai pasukan pemerintah.
Seorang komandan pasukan khusus Afghanistan di lapangan mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), operasi masih berlangsung pada Kamis pagi (1/10), untuk mengambil kendali seluruh kota, setelah tiga hari dikuasai Taliban.
Dia mengatakan Taliban meninggalkan pusat kota, sekarang di bawah kendali pemerintah, setelah Selasa malam serangan udara AS menghancurkan barisan mereka.
Warga dan sumber keamanan mengatakan, tentara menghadapi perlawanan keras di wilayah pemukiman yang masih dikuasai oleh Taliban.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri mengklaim menguasai kota.
Serangan Taliban di Kunduz di mulai saat fajar Senin dengan cara pejuang menguasai bangunan utama dan membebaskan ratusan tahanan yang termasuk anggota kelompoknya.
Selanjutnya pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan membuat ribuan warga melarikan diri dari tempat tinggalnya.
Itu adalah serangan ketiga Taliban setelah sebelumnya dua usaha mereka gagal tahun ini untuk merebut Kunduz yang telah dikepung oleh para pejuang selama sekitar satu tahun.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Pengambilalihan kota terbesar keenam di negara itu selama tiga hari adalah kemenangan terbesar Taliban sejak pemerintahannya digulingkan pada 2001.
Presiden Ashraf Ghani yang menjabat setahun lalu, berjanji untuk mengembalikan perdamaian ke Afghanistan.
Pasukan AS dan NATO memainkan peran penting dalam pelatihan dan membantu pasukan Afghanistan. Serangan udara AS pada Selasa dan Rabu memukul posisi Taliban selama pertempuran sengit di Kunduz. (T/P001/R01
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai