Kuala Lumpur, MINA – Perusahaan kedai kopi asal Amerika Serikat (AS), Starbucks memutuskan untuk menutup 50 gerai mereka di seluruh Malaysia dampak dari meluasnya boikot produk-produk pro-Israel.
Perusahaan kopi global dan jaringan kedai kopi yang berpusat di Seattle itu menutup 50 gerai di Malaysia di tengah larangan nasional terhadap perusahaan, merek, dan produk pro-Israel di negeri Jiran tersebut.
Media lokal melaporkan, Starbucks telah menutup sementara 50 dari 408 gerainya di seluruh negeri, yang menghubungkan bisnis perusahaan dengan konflik Israel.
Boikot terhadap merek pro-Israel meningkat setelah Oktober 2023, ketika rezim Israel melancarkan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan kemudian menyebarkan konflik ke negara tetangga Lebanon.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
“Penurunan pendapatan dan kerugian sebelum pajak yang signifikan yang terjadi pada kuartal yang ditinjau saat ini, terutama disebabkan oleh sentimen terkini terkait konflik di Timur Tengah,” kata mitra lokal Starbucks, perusahaan Berjaya Food, dalam laporan akhir Agustus, mengutip kerugian bulanan dan tahunan yang besar.
Di tengah larangan perusahaan pro-Israel, jaringan restoran Amerika Kentucky Fried Chicken (KFC) juga menutup lebih dari 100 restoran di Malaysia.
Kampanye boikot saat ini dapat dianggap sebagai bagian terbaru dari gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) pro-Palestina terhadap rezim Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung