Sana’a, 10 Jumadil Akhir 1436/30 Maret 2015 (MINA) – Nasib puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik milisi Houthi di ibu kota Yaman, San’aa hingga saat ini masih belum jelas.
Sebelumnya, salah seorang mahasiswa Andalus Univeristy Yaman, asal Indonesia, Muhammad Kholil menyebutkan melalui akun facebooknya, (28/03), lebih dari 20 WNI diculik pasukan pemberontak Houthi.
Sementara itu, salah seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Maulana Akbar mengatakan, Ahad (29/03), KBRI masih berusaha menghubungi pihak oposisi Houti agar membebaskan WNI yang diculik.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“(Informasi) dari pihak oposisi hanya tahu ada yang ditangkap tapi tidak memberi alasan kenapa ditangkap? Saat ini kami hanya bisa berspekulasi mereka ditangkap terkait dengan kelengkapan dokumen,” ujar Maulana.
Situasi di ibu kota Yaman yang kian memburuk pasca dimulainya serangan koalisi negeri-negeri Teluk mengakibatkan kondisi WNI makin terancam. Rudal-rudal pesawat tempur pasukan koalisi terus menyasar kantong-kantong milisi Houthi. Pasukan Houthi pun terus melakukan penggeledahan di sejumlah tempat terutama masjid-masjid di Sanaa dan Aden.
Demi mengamankan warganya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah berupaya mengevakuasi WNI di Yaman.
Sejak dibukanya pendaftaran bagi WNI yang ingin dievakuasi tanggal 17 Pebruari lalu, , sebanyak 148 WNI telah dievakuasi dan diterbangkan ke Indonesia Ahad (29/03). Namun, masih ada sekitar 56 WNI berada di Sanaa dan belum dievakusai. (T/L01/R03)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan