
Antara
*oleh: Septia Ekaputri
Salah satu dasar pembentukan pribadi bagi seorang muslim ialah mendidik dirinya dengan kebudayaan Islam. Hal itu merupakan ciri khas agamanya yang menjadi pilar bagi pembentukan pribadi Islami.
Kebudayaan adalah bentuk kebiasaan atau ciri khas manusia di tempat ia tinggal. Kebudayaan yang dimiliki suatu daerah bisa bernilai baik atau buruk. Budaya masyarakat Eropa dan Amerika (Barat) yang mempengaruhi umat Islam, khususnya di kawasan Timur (Asia) dalam bentuk kemewahan merupakan salah satu bukti bahwa kebudayaan membentuk kepribadian dalam diri seseorang.
Jika seorang muslim terlebih dahulu mempelajari kebudayaan-kebudayaan lain Barat daripada kebudayaannya sendiri, maka itu merupakan kesalahan fatal . Hal itu bisa menimbulkan masalah, khususnya yang berkaitan dengan keyakinan, apalagi jika sebelumnya tidak dilandasi dengan akidah yang kuat.
Baca Juga: Kejahatan Zionis di Era Digital
Di jaman sekarang, kita lihat banyak pemuda Muslim lebih mengadopsi budaya luar (Barat) dibandingkan budaya agamanya sendiri. Pengaruh budaya luar yang kian pesat membuat mereka lupa akan pentingnya menjaga kebudayaan Islam sendiri, padahal itu akan menjadi bekal dirinya di akhirat nanti.
Islam itu indah. Allah memberi kita petunjuk yang sangat berguna dalam menjawab tantangan hidup dan melawan arus kebudayaan buruk. Dengan petunjuk itu, kita bisa kuat dan tabah dalam menerima setiap cobaan, tentu bagi mereka yang paham dan menghayati syariat.
Sebaliknya, budaya Islam akan pudar jika pemeluknya cenderung memakai budaya asing yang bertentangan dengannya. Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam hadir sebagai suri tauladan yang baik. Kisah hidup para sahabat dan generasi sesudahnya juga sarat dengan hikmah dan pelajaran untuk kita ambil pelajaran.
Kita boleh saja mempelajari kebudayaan-kebudayaan lain di luar Islam, akan tetapi dalam mempelajarinya harus penuh kesadaran dan kehati-hatian dalam menggunakan akalnya. Kita harus brsikap kritis terhadap pemikiran mereka didalam semua bidang, terutama yang bertentanagn dengan esensi ajaran Islam. Kita harus mencari bagian yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam untuk bisa diambil manfaatnya.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Saat Menghadiri Tabligh Akbar: Ini 7 Kiatnya
Keuntungan Mempelajari Kebudayaan Islam
Beberapa keuntungan yang diperoleh jika kita mendahulukan belajar kebudayaan Islam antara lain;
Pertama, dapat melakukan perbandingan antara kebudayaan asing dengan kebudayaan Islam serta dapat mengambil manfaat darinya. Hal itu juga dapat menghindari pencampuran antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan lain.
Kedua, mengetahui sisi persamaan dan perbedaan antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan lain.
Baca Juga: Silaturahim Membuka Pintu Keberkahan
Ketiga, memiliki kemampuan melakukan dialog dengan para pelaku kebudayaan yang bersangkutan dan dapat menjelaskan kebudayaan Islam kepada mereka karena kita tidak dapat mengetahui kesalahan suatu kebudayaan tanpa terlebih dahulu mempelajari dan menguasinya.
Dalam masalah ilmu pengetahuan dan perkara-perkara rasional yang tidak bertentangan dengan kebudayaan Islam. Islam tidak mengingkarinya. Bahkan, Islam mempercayai kemajuan di bidang pengetahuan dan teknologi serta penemuan-penemuan ilmiah. Islam meletakkan semua itu pada konteks yang tidak bertentangan dengan syariat. (Putri/P04)
Waluhua’alam
Oleh : Septia Eka Putri
Baca Juga: Ini Dia Para Pembicara Tabligh Akbar dari Luar Negeri
dikutip dari beberapa sumber
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Panitia Nyatakan Siap Gelar Tabligh Akbar, Layani Jamaah dengan Sepenuh Hati