Jakarta, 9 Safar 1438/9 November 2016 (MINA) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidhuddin menyesalkan pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang menuding aksi 4 November lalu ada aktor politik di dalamnya.
“Saya sangat menyesalkan pernyataan Presiden, seharusnya Presiden jangan mengucapkan begitu lah, sudah tidak menemui para pendemo, malamnya malah membuat pernyataan yang menyudutkan,” kata Didin di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (9/11).
Didin mengungkapkan, dirinya merasa tersinggung karena aksi umat yang juga masyarakat Indonesia itu berniat menyampaikan aspirasi dengan baik dan secara terbuka serta penuh kedamaian.
“Sekarang jangan main tuduh-tuduh, masyarakat sudah mengerti. Buktikan saja, sebutkan siapa dan parpol mana, oknumnya siapa yang menunggangi kegiatan-kegiatan yang sangat masif ini. Jadi enggak usah lagi lah main-main dengan masyarakat umat dan rakyat ini,” kata Didin.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Menurutnya aksi damai 4 November lalu merupakan ekspresi demokrasi yang konstitusional dan positif untuk mendorong penegakan hukum di negeri yang menganut supremasi hukum. Kejadian rusuh di luar tenggat waktu unjuk rasa adalah ulah provokator yang hanya ingin menciderai aksi damai tersebut.
Didin mendesak agar proses hukum dijalankan secara transparan, berkeadilan dan cepat.
Ia menyerukan seluruh umat Islam Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan dan provokatif serta memecah belah kehidupan umat dan bangsa Indonesia. (L/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan