Bogor, 1 Syaban 1438/28 April 2017 (MINA) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Didin Hafidhuddin mengatakan, setidaknya ada tiga kenikmatan atau anugerah yang Allah karuniakan pada umat Islam saat ini.
“Di samping Allah menguji dengan berbagai cobaan pada umat Islam. Namun Allah juga menganugerahkan karunia yang tiada terhingga pada kita saat ini, yang wajib kita syukuri. Setidaknya ada tiga,” kata Kyai Didin saat menyampaikan Khutbah Jumat di Masjid Az-Zikra Sentul bogor, Jumat (28/4).
Ia menjelaskan, anugerah yang pertama adalah kesadaran akan berjama’ah, kesadaran akan persatuan dan kesatuan. “Hal ini dapat dirasakan baru-baru ini, umat Islam banyak yang mengikut seruan untuk bersatu yang disampaikan para kyai dan ulama. Banyak di antara umat (Islam) ikut menyadari akan seruan tersebut,” kata Kyai Didin.
Dia mengutip Al-Quran Surat Ali Imran ayat 103, di dalam tafsir ayat itu terdapat taaluful kulub, kesatuan hati yang lebih dalam. “Kesatuan lintas lembaga, organisasi, dan golongan. Inilah sebenaranya persaudaaraan yang sebenarnya,” ujarnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Profesor dan ulama terkemuka itu menjelaskan jika orang kafir sanggup saling membantu, bersinergi satu sama lain untuk menghancurkan umat Islam, lalu kenapa umat Islam sendiri tidak bersatu untuk membangun kekuatan untuk membenamkan usaha musuh-musuh Allah itu. Dia mengutip Al-Quran Surat Al-Anfal ayat 72, yang artinya “adapun orang-orang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung sebagian yang lain. Jika kamu hai para Muslimin tidak melaksanakan yang telah diperintahkan Allah, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.”
Anugerah kedua, lanjut Kyai Didin, adalah giatnya umat Islam untuk datang ke masjid melaksanakn shalat berjamaah. Sudah banyak akhir-akhir ini gerakan shalat berjamaah digelar di masjid. Kesadaran ini perlu diteruskan untuk membuktikan bahwa umat Islam adalah orang beriman. Yaitu orang yang memakmurkan masjid.
Anugerah ketiga adalah kesadaran bermuamalat. Umat Islam hari ini sudah mulai melihat makanan yang ada label halalnya, demi menjaga dirinya untuk tidak memakan makanan yang diharamkan. Manakala dalam hal jual beli juga sudah mulai melihat kepada yang bersifat syariah untuk tidak terlibat dengan perkara yang ribawi.
Kyai kondang yang juga sebagai tokoh Islam asal Bogor ini menutup khutbah Jumatnya dengan berdoa untuk kesejahtaraaan umat. “Semoga Allah mengampuni segala dosa dan noda kita semua, semoga kita mendapat kebaikan di dunia dan akherat. Aamiin,” ujar Kyai Didin. (L/K05/R01)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)